Jangan Panggil Aku "Si Padang"



Sungguh….
Saya tak habis mengerti, dari mana kisah bermula ketika pada akhirnya ‘Orang Minang ‘ justru disebut sebagai ‘Orang Padang’…?

…berbilang masa, kerancuan itu mengalir begitu saja…
sepertinya… kita anak negeri penghuni Ranah Minang sendiri… tenang-tenang saja ..
sepertinya pula… kita Orang Minang sudah membenarkan begitu saja ketika kita yang terlahir di Bukittinggi…ketika kita yang terlahir di Lima Puluh Kota misalnya, justru kita dipanggil sebagai “Orang Padang….”

Sebutan ‘Orang Padang’ agaknya memang lebih lekat di benak banyak orang ketimbang menyebut “Orang Minang”..
Padahal sesungguhnya, bukankah Padang itu sendiri hanyalah setumpak kecil wilayah dalam sebentang hamparan luas Ranah Minang nan rancak bana…?

Tapi kenapa orang luar Minang lidahnya justru lebih fasih menyebut istilah ‘Orang Padang’ ketimbang ‘Orang Minang’ ?
Mereka lebih terbiasa menyebut ‘Adat Padang’ ketimbang ‘Adat Minang’…?
Mereka terbiasa menyebut Bahasa Padang ketimbang Bahasa Minang…?
Dan kitapun sadar atau tidak, dimana-mana tanah perantauan terlalu sering melabeli diri dengan label “Padang” daripada ‘Minang’
Maka yang tersohor justru ‘Rumah Makan Padang’…bukan ‘Rumah Makan Minang’
…padahal di kota Padang sendiri tidak pernah ada Rumah Makan Padang kan..?

Meski kelezatan Sate Padang diperantauan menjadi buah sebut si orang banyak, namun bukankah di Ranah Minang sendiri Sate Padang yang sesungguhnya justru kalah pamor ketimbang Sate Pariaman….Sate Danguang-Danguang atau sate Padang Panjang….?

Kita sendirikah yang telah membengkokkan sebuatan “Minang” menjadi “Padang”…?
Ataukah memang kita sepakat dan setuju-setuju begitu saja ketika darah Minang yang mengalir ini disebut sebagai darah Padang..?

Begitu pula agaknya, kenapa setiap kubuka-buka jendela Facebook-ku…
selalu saja, ada sahabat jauhku yang menyapa, lalu bertanya..;
“Bagaimana kabar Padang, Pak…?...Kami rindu Jam Gadang dan Ngarai Sianoknya…!”
Bahkan sahabatku di perantauan yang kampung kelahirannya di Suliki-pun justru ikut-ikutan juga juga menyebut ‘rindu mudik ke Padang’ Lebaran mendatang….

…maka berkali-kali pula aku meluruskan pertanyaan dan pernyataan sahabat-sahabatku itu….bahwa; ..aku bukan di Padang….!..Ngarai Sianok dan Jam Gadang itupun bukanlah di Padang,.. tapi di Bukittinggi..!..Suliki itu 150 km lebih dari kota Padang…(baa kok sato lo manyabuik ‘mudik ke Padang’ Mpuang…?)

“Oh, bukannya Bukittinggi itu di Padang juga Pak..?” begitulah tragisnya sahabat-sahabatku sering rancu dalam membayangkan Ranah Minang.

Begitu makin populernya istilah ‘Orang Padang’ ketimbang Orang Minang, makanya; kalau ada yang mengatakan bahwa; Orang Padang itu pelit…saya jawab iya…!
Kalau ada yang bilang ; Orang Padang itu licik….saya jawab; iyaa juga…!
Kalau ada yang bilang Orang Padang itu doyan ngibul…gadang ota…gadang suaro…gadang garegak…gadang karengkang….gadang sarawa….; yaaa…saya jawab iya…!

Lho..?
Kok iya…..iyaaa…. iyaaa aja…?

Habis,..saya bukan Orang Padang siiih…saya kan Orang Bukittinggi..!, begitu slalu, kelakar ringan ini sering saya pelintir sekedar menghibur diri ketika ‘ke-MINANG-anku terasa begitu mengganjal saat aku dipanggil sebagai “Si Padang…”



  • 1 kali dibagikan1 kali dibagikan

    • Dedi Yansmulyadi sabana2 batua pak, kalo ambo ditannyo? bapak org Padang ya? awak lansuang jawab indak.... rasonyo lain. awak jawek awak asli bukittinggi....
      7 September 2009 pukul 18:36 ·

    • Herius Nasir Ya, silakan Langsung saja,Ini Catatan Pak Erison
      7 September 2009 pukul 18:43 ·

    • A Nasri RaIn · Berteman dengan Darmawati Arif dan 84 lainnya
      Apo kiat mangubah kebiasaan si padang jadi si Minang pak...?
      7 September 2009 pukul 18:44 ·

    • Ambo urang Padang asli,,heheh....salam dari Pakistan
      7 September 2009 pukul 18:45 ·

    • Effra S. Husein · Berteman dengan Epi Halimin dan 37 lainnya
      Hehehehe..untung jadi orang Solok
      7 September 2009 pukul 18:49 ·

    • Preman Gokil · Berteman dengan Widya Green dan 3 lainnya
      batua tu pak...
      ambo urang batipuah............

      7 September 2009 pukul 18:52 ·

    • Sato awak ciek, Pak. Awak yo ndak pernah ngaku urang Padang doh, Wak rang Bukik, Bukiktinggi... hehehee....
      7 September 2009 pukul 18:53 ·

    • Parmisi dikopi paste di wall ambo, Pak!
      7 September 2009 pukul 18:53 ·

    • Fenty Effendy tenang... di Medan juga gitu kok, semuanya dikira orang Batak padahal bukan kan.. Sama juga kayak di Jakarta yg masuk pulau Jawa, kalau pulang ke Jawa itu maksudnya ke Jateng dan Jatim, bukan ke Jabar, padahal Jawa juga kan?
      biarkan sajalah. toh yang sampilik kariang itu orang Padang kan, bukan orang Minang, hahaha!

      7 September 2009 pukul 18:59 ·

    • Febrizal Feri · Berteman dengan Toni Widia dan 1 lainnya
      Tapi ambo memang urang MINANG KELAHIRAN PADANG, bukan urang bukittinggi atau urang solok......
      7 September 2009 pukul 19:01 ·

    • Ikutan ya Pak.......Kalo ado yang batanyo urang ma dan dijawek urang bukitting, biasonyo yang batanyo ma ulang. ...O urang Padang....ujuang2nyo dijalehan dan jadi panjang.
      7 September 2009 pukul 19:02 ·

    • Nh PutRi Cullen · 139 teman yang sama
      Ha,awak dak do lah da. Awak rang batu palano. Dak pernah ngecek urg padang do.

      Sama aja kayak orang bulbule, "Indonesia dimana sih?". Jawab bulbule lain,"Itu loh di Bali."
      Gubrak!
      Pasti geografinya merah warnanya.

      7 September 2009 pukul 19:02 ·

    • Refdiance Quray kalo ambo indak namuah dikecekaan urang Padang, tapi urang Bukiktinggi juo........
      7 September 2009 pukul 19:02 ·

    • Febrizal Feri · Berteman dengan Toni Widia dan 1 lainnya
      Memang sarancaknyo kalau adoh urang yg ndak tau sabaiknyo dijalehan kalau padang tu bagian dari
      sumatera Barat (Minang).

      7 September 2009 pukul 19:04 ·

    • Selayang Pandang ‎@ padang tu adalah topengnya urang awak.....
      ini kisahnya :
      wong jowo : jenengan asline tiang pundi mas ?
      rang awak : kulo asli tiang padang
      wong jowo : wah mesti medittt iki wong-e ( dalam hati )
      @ klu kita bilang dari minang : konotasinya adalah tari minang, pantun dll...

      7 September 2009 pukul 19:05 ·

    • Hendra Arfando · Berteman dengan Muhammad Iqbal
      Ambo urang Bukiktinggi............
      7 September 2009 pukul 19:06 ·

    • Danil Hadi Terkesan ada rasa superioritas orang bukit tinggi memandang asal daerah "padang" lainnya......peace
      7 September 2009 pukul 19:24 ·

    • Benny Adzfikar Bakir Kutipan dari : http://saniangbaka.org/2009/08/12/rumah-makan-padang-%E2%80%9Csebuah-kerancuan-sejarah%E2%80%9D/

      Kalau dilihat sejarah tempoe doeloe, Orang Minang pergi merantau bertolak dari Padang (pelabuhan Teluk Bayur). Waktu itu belum ada hubungan udara dan darat(lintas Sumatera). Makanya setiap penumpang kapal yang berlabuh di pelabuhan “utamanya Pulau Jawa” disebut Orang Padang. Mungkin itulah salah satu faktor orang minang yang diperantauan dinamakan Orang Padang. Dan sampai sekarang memang tidak ada pelurusan terhadap panggilan tersebut. Sepertinya para pendahulu kita bisa menikmatinya, terbukti dengan pemberian merk dagang Rumah Makan Masakan Padang, yang sampai sekarang jadi produk makanan paling terkenal di seantero jagad. Dan kitapun sebagai generasi penerus sampai sekarang sudah menganggap itu sebagai hal yang biasa.

      7 September 2009 pukul 19:35 ·

    • Benny Adzfikar Bakir Padahal Padang hanyalah salah satu daerah administratif tingkat II di Sumatera Barat yang tidak mempunyai akar sejarah yang kuat di ranah minang. Mayoritas penduduk Kota Padang merupakan pendatang dari daerah lsekitar di Sumbar, terutama Solok, bahkan tidak sedikit yang datang dari Pulau Nias. Tidak heran di Padang sendiri kalau ada yang mengaku-ngaku asli orang Padang, malah dikatakan “urang nieh”.

      Bila dalam konteks budaya, orang yang berasal dari Sumatera Barat (minus Mentawai) disebut orang Minangkabau. Jika dirantau selain Orang Padang, sering juga disebut Orang Awak atau Orang Minang “yang memang lazim dan jamak kita gunakan dan tepat sasaran.”

      Nah… sekarang siapa yang berani mencoba meluruskan panggilan tersebut, atau mungkin ada yang berani membuka Rumah Makan Masakan Minang, Masakan Awak, atau Masakan Sumbar.

      7 September 2009 pukul 19:35 ·

    • itulah pak kbiasaan dr dulu yg susah d ubah...namun wlaupun baitu awak tetap mnyabuik rang psman slah satu bgian dr minang...ilmu yg rncak utk mnjlehkan ka urang nan indak tau sklipun inyo rang minang....
      7 September 2009 pukul 19:35 ·

    • - Yulianti Asril Dari dulu saya tidak pernah mau dipanggil orang padang tapi kalau dipanggil orang Minang itu baru oke !!!!!!!!!!! karna bagaimanapun Puluhan kilometer antara Bukittinggi dan padang ......
      7 September 2009 pukul 19:38 ·

    • Nabura Cruise makanya saya ga ngaku kalau ditanya orang Padang..
      laaah tinggal di Jakarta kok :D, tapi kampuang halaman di Piaman laweh

      7 September 2009 pukul 19:41 ·

    • Edy Yuvera salah kaprah yg sudah berumur lama.... hal2 begini yg kadang2 saya juga sering tarik urat leher dulu sama kawan dari etnik lain, bahwa Padang bukanlah sebuah etnis, tetapi nama kota di wilayah Sumbar...
      7 September 2009 pukul 19:44 ·

    • Pak CIk Itu karena nama ibukotanya dan karena ada satu daerah yg memulai buka rumah makan diperantauan dgn nama RM Padang supaya dikenal. Padahal masakan minang yg terkenal sbenarnya bukan dari daerah tersebut. Dan setiap RM selalu membuat nama "masakan Padang" didepan tokonya. Hanya dua daerah diindonesia yg dipanggil dengan nama ibukotanya, orang minang karena 'masakan Padang' dan orang Sumsel karena Pempek palembang dan mereka dipanggil org Palembang.
      7 September 2009 pukul 19:46 ·

    • Pak CIk Saya sendiri selalu bilang 'saya dari SUmatra (barat)', mereka jawab orang' Padangkah' saya jawab itu 'ibukota kami dan masakan yg terkenal disana bukan dari daerah Padang'.
      7 September 2009 pukul 19:49 ·

    • Nanang Supriyanto · Berteman dengan Dedi Sefriadi
      ooo, aku baru tahu maacih ya...heheh. ga panggil si padang.
      7 September 2009 pukul 20:15 ·

    • Anin Ditto · Berteman dengan Yusrizal Kw dan 36 lainnya
      Tidak usah malu kalo anda yang bukan kelahiran PADANG di bilang urang PADANG, itu hanya sebutan saja dan tidak perlu malu. Janganlah merasa daerah kelahiran anda2(yang merasa bukan orang "PADANG itu") lebih indah, lebih hebat dari kota PADANG, tapi kenyataannya dari dulunya kota padang adalah daerah tujuan utama dimana orang2 "udik" (alias orang yang merasa bukan orang PADANG) ingin keluar dari SUMBAR (merantau), apakah naik pesawat, bis hingga kapal laut. Mau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dengan kualitas baik memang harus ke PADANG. Kota PADANG hampir setara dengan BATAVIA. Jadi sekali lagi TIDAK USAH merasa MALU di bilang sebagai orang PADANG, itu hanya sebutan di rantau saja.
      7 September 2009 pukul 20:25 ·

    • salah kaprahnya memang sudah berakar...ga ada namanya "Ranah Padang", yg ada itu "Ranah Minang" :)
      mungkin dulu untuk mempermudah orang mengingat Minangkabau/Sumatera Barat, karena ibukotanya adalah Padang..kalau memang ingin mengangkat kembali nama 'Minang", mulai sekarang kalau ditanya orang mana, tinggal jawab "saya orang Minang" atau "saya orang Sumatera Barat", jgn lsg sebutkan nama daerah masing2, kesannya terjadi pengkotak2an di ranah Minang :) (kecuali kalau ditanya lagi sumbar/minangnya dimana)
      saya sendiri kalau ditanya orang selalu saya jawab dari Sumatera Barat...saya orang Lubuk Alung, Pariaman, numpang lahir di kota Padang, sekarang di Jakarta, salam kenal buat semua :)

      7 September 2009 pukul 20:34 ·

    • Zu Far riwayat sudah berakar bahwa "Minangkabau" artinya "Menang Kerbau" jadi kurang suka dibilang bau kerbau...lebih senang dipanggil orang Padang (Pak Gadang) atau Mak Adang...ha...ha
      7 September 2009 pukul 20:56 ·

    • Feri Gustami orang awak..
      7 September 2009 pukul 21:09 ·

    • Bayu Sapta Hari · Berteman dengan Donni Said dan 1 lainnya
      Sama aja dengan sebutan aqua unt semua minuman dlm kemasan walaupun bkn merek aqua
      7 September 2009 pukul 21:34 ·

    • Radius Sardy Ambo satuju dg opini2 dari bapak2 ambo, ibuk2 ambo, uda2 ambo, uni2 ambo diateh, semoga perbedaan persepsi ko lebih mempererat hubungan silaturahmi walupun hnyo melalui dunia maya & menyatukan pandangan terutamo utk para dunsanak yg dirantau "Kalau ado urang lain yg indak jaleh mengenai Hal Diateh tolong jalehkan dg elok2 bahwa Padang adalah bagian dr MINANG" ambopun di Medan sering manjalehkan ka kawan2 (urang luar SUMBAR) hal ini dan merakapun paham n mengerti koq. Mohon maaf klo ado salah kato yo...HIDUP URANG MINANG.....HIDUP URANG AWAK...
      7 September 2009 pukul 21:45 ·

    • ambo klu d kckan kwn prg pdg ambo lngsuang kckan k inyo basp ambo rang bukik...
      :D
      lup U pull bukittinggi....
      :D

      7 September 2009 pukul 22:44 ·

    • Sentra Ponsel · Berteman dengan Yusrizal Kw dan 21 lainnya
      iya sih... aku juga gk suka di bilang orang padang.. yang suka mengatakan padang pelit.. padang gadang suara.. padang licik... akukan orang Agam, B tinggi,.. yang halus tutur katanya... lembut suaranya... besar adatnya....
      7 September 2009 pukul 23:02 ·

    • Arifa Mardius lebih simple pak... kalau ado yang nanyo, "Bpk dari mana?" kita jawab "Padang" yang bertannya cuma bilang " oo".
      kalau kita jawab "minang".... orang itu akan kembali bertanya.. "minang itu di Padang ya ??".
      nah.... kalau udah gini, panjang ceritanya.....

      7 September 2009 pukul 23:42 ·

    • Hermansyah Oyon · Berteman dengan Adrial Bustami
      keinginan semua orang tentunya disebut atau dipanggil sesuai dengan nama daerah atau kota tempat asalnya...bukan saja dengan masalah sebutan orang padang., baik orang jawa, madura, medan, palembang dll.
      Karena yang sering dilihat dan didengar oleh orang lain nama2x tsb bukannya nama daerah asal.
      Mungkin kitanya harus lebih proaktif dan dapat memahami pikiran orang lain....:)

      8 September 2009 pukul 2:10 ·

    • Muhammad Erwin Satuju wak jo Anovry Aditya..kalau di caliak coment2 nan di ateh mantuak nyo jadi bakotak2kotak urang minangko...
      mungkin jo niniak,angku2 kito yang dulu manyabuik urang padang sabagai pemersatu urang minang.
      jd sarancaknyo kalau ado yang mananyo ka apak2,ibu2,uda uni dr ma asalnyo atau nyo mangecek uda uni urang padang yo...jawek se iyo ambo urang padang tapi aslinyo pariaman atau asli bukittinggi,lubuak basuang,pasisie dan sataruinyo..
      hehhe...mohon maaf ambo cuma usul..^_^

      8 September 2009 pukul 2:43 ·

    • Deni Ismail · Berteman dengan Deviza Novita dan 29 lainnya
      tapi jangan dilupakan juga anak anak muda sekarang terutama tamatan SMA yang meneruskan kuliah yang berasal dari ranah minang (pasaman,bukittinggi,solok dll) jika pergi merantau ke luar sumatera barat..khususnya jawa..kalau ada yang menanyakan asal darimana pasti dengan bangga mereka berkata dari padang sangat jarang yang mau mengatakan kampuang halamannya..mungkin gengsi kah? saya sendiri orang sunda yang mengerti bahasa minang dan saya bangga ,mempunyai teman asal dari bukit tinggi yang selalu menolak berbicara memakai bahasa indonesia jika bertemu dengan saya...sementara dilain pihak ada teman yng berasal dari batusangkar yang tidak mau berbicara bahasa minang sedikit pun jika berbicara sama saya..dia tidak sadar/sadar ketika berbicara bahasa indonesia memakai dialek minang..kan lucu...jadi kesemuanya ini tergantung kepada manusia nya sendiri terutama manusia minang itu sendiri..ini hanya pengalaman pribadi saja mudah2an ada masukan yang berguna...
      8 September 2009 pukul 4:13 ·

    • Sadiah Habsyi gue aje yg masih ada keturunan padang bangga ,pandai mengece' padang
      8 September 2009 pukul 4:24 ·

    • Sadiah Habsyi gue aje yg masih ada keturunan padang bangga ,pandai mengece' padang
      8 September 2009 pukul 4:26 ·

    • Dedi Sefriadi ‎@deni shuduang, inda sadonyo loh mode etu..butinyo ambo labiah suko dipanggia urang bukiktinggi,,,walo urang2 labiah taunyo urang padang,,,
      8 September 2009 pukul 4:54 ·

    • Oki Yussa · Berteman dengan DenaiPinto Wati dan 5 lainnya
      onde mande..., terlalu ketek jiwa awak kalau hanyo maribuikan masalah iko (hanya sebutan "urang padang"), kalau awak urang minang mungkin awak tau urang padang itu mungkin urang bkttgi, urang solok urang sangka dsb, karena urang padang asli itu bisa dikatokan ndak ado, karena padang termasuk kota rantau. urang padang gadang ota, kalau di telusuri mungkinnyo urang bukiktinggi, urang padang gadang suaro, mungkinnyo urang pariaman dsb. untuk itu marilah kito samo-samo manjago adat di rantau, sehingga imej yang salamo iko lah tatanam bisa barubah dengan sendirinya. untuk pak erison, ambo sangat sanang bilo apak maindakkan bilo ado yang manyabuik urang padang gadang suaro, dsb, karena "urang padang" itu mungkinnyo urang bukiktinggi, urang pariaman dsb. mari pak samo-samo awak manjago namo minang secara keseluruhan.
      8 September 2009 pukul 7:07 ·

    • Kalau begitu, si Minang...
      8 September 2009 pukul 7:47 ·

    • Indak urang Minang sajo dan baitu Sanak, urang Jawa juo baitu mulai dari Jawa Tengah sampai JATIM di sabuik urang jawa bia praktis
      8 September 2009 pukul 8:25 ·

    • Erinsyah Zaki · Berteman dengan Iyut Fitra dan 6 lainnya
      ‎@Mein: ko ndak samo konteksnyo do ...
      @Ezin: aponyo na iyo ko. . . .
      konteks minang disebut padang samo jo indonesia disebut bali. tantu tabaliak edong jo jatim, jateng disebut jawa, karano JAWA memang labiah luas makan dan artinyo. dan memang kaduonyo masuak daerah Jawa. Baitu pulo dari Aceh sampai ka Lampung, tu Sumatera sadonyo.

      8 September 2009 pukul 9:18 ·

    • Ewida Yunirita Bae lah,...asa jan Padang Pancilok se lah
      8 September 2009 pukul 9:23 ·

    • Anneke Theressa · Berteman dengan Ben Fitraza dan 80 lainnya
      alah talanjur , jd alah susah barubahnyo, apolai awak sendiri ndak mandukuang tuak marubahnyo, klu ditanyo dari ma asalnyo, pasti di jawab padang walaupun dari bukik..
      8 September 2009 pukul 9:27 ·

    • Ben Fitraza tu kalamak dek wak se namonyo...kok nan rancak diawak kok nan indak dek urang..........tapi manusia sekali cando itu mah son...bravo.bukik..
      8 September 2009 pukul 9:27 ·

    • Jefri Marsal Iko tukang saluang nan baulah goh..liek se di http://en.wikipedia.org/wiki/Minangkabau di kecekannyo etnis minangkabau disabuik juo minang atau padang. Jadi dek corong tu bana nan salah..tantu nan ditangkok urang lua salah pulo. Kalau awak di sumatera barat sendiri tantu bisa bana mambedakan minang kabau jo padang. Nan jaleh daerah minang kabau ado duo; darek dan rantau. Daerah darek meliputi luhak nan tigo. Sadangkan Padang tampek tumbuah bingkuang ko tamasuak daerah rantau. (cigok di http://pakguruonline.pendidikan.net/sjh_pdd_sumbar_frameset)
      8 September 2009 pukul 9:51 ·

    • Jefry Marla Assalmualaikum ww...
      ondeh mandeh..., Mando ko pasti sadang mamanciang opini...
      ambo mungkin berbeda melihat masalah ko..
      istilah org padang dan minang bisa menjadi perdebatan kalo itu berada dilingkungan awak samo awak urang minang...
      tapi pada saat kita melangkah "keluar" dr komunitas..
      ambo tdk pernah mempersoalkan istilah padang atau minang.
      primodialisme yg sempit hy akan membuat kita ekslusif.
      padahal orang minang adalah kaum perantau yg sangat egaliter..kerakyatan
      sanak..kalo alur berpikir dikotomi padang dan minang yg dipersoalkan...ujung2nya nanti org padang juga akan mengaku..saya orang palinggam, angku orang puruih, ambo urang tabiang..begitu seterusnya...
      apa kita akan selalu disibukan dgn istilah2 tersebut...yg penting esensinya..penamaan itu adalah identifikasi pembeda antara satu komunitas dgn komunitas lainnya...

      saya mau dipanggil si padang atau si minang...tidak akan membuat berkurang ataupun menjadi berlebih akar keminanganan saya..

      8 September 2009 pukul 10:25 ·

    • Yendri Elvi Taraso juo diambo nan mode itu Man...
      masalah ko samo juo urang awak nan kamarantau ka jakarta atau ka daerah di pulau jawa, inyo pasti manyabuik pai ka jawa.. kalau ditanyo dima jawanyo baru inyo manyabuik jakarta...padahal urang banduang, jakarta pun indak namuah disabuik urang jawa karano ado sengketa dahulunyo...
      urang labiah tau jo ibukota suatu daerah daripado kabupaten/kotanyo...iko namonyo "pengeneralisasian" suatu daerah. indak jauah jo urang awak nan acok manyabuik pasta gigi dg pepsodent, berfoto dg bakodak, sabun deterjen dg istlah Rinso, dll. insyaAllah dengan tingginyo tingkat pendidikan masyarakat, hal-hal "generalisasi" tu bisa lambek laun barubah...nan paralu sabagai parantau minang awak bisa manjago marwah awak, jan smpai rusak susu sabelango dek satitiak nila...kok apolah nan disabuik urang namo nagari awak, dak bisa pulo wak mandikte, mgkin inyo indak tau.Mngkin dengan urang rantau memperkenalkn ranah minang diparantauan bisa maubah gambarn urang lua jo ranah kito

      8 September 2009 pukul 10:38 ·

    • Rob Swali · Berteman dengan Teddy Rinaldi dan 3 lainnya
      ondeehh mantap...wan,,seroo wak bacoo ee..hehehe..
      8 September 2009 pukul 11:39 ·

    • Una Nge Gemesin baa mestinyo lo lai pak...
      8 September 2009 pukul 12:54 ·

    • Fauzi Oktafianto Koto decir: wak dak namuah dikecean urang padang...
      I LOVE YOU FULL BUKITTINGGI...
      diriku orang bukittinggi

      8 September 2009 pukul 14:53 ·

    • Ha..ha..ambo rang bukittinggi..tp ambo tagak ditangah2 selah ibo awak ka urang padang " yang orang tahu ibu kota sumbar padang bukan minang jd padang lbh faforit dr minang" udahlah forget it...padang juga manusia...
      8 September 2009 pukul 15:00 ·

    • Ha..ha..ambo rang bukittinggi..tp ambo tagak ditangah2 selah ibo awak ka urang padang " yang orang tahu ibu kota sumbar padang bukan minang jd padang lbh faforit dr minang" udahlah forget it...padang juga manusia...
      8 September 2009 pukul 15:03 ·

    • Dedi Kurniawan · Berteman dengan Fauzi Ahmad dan 46 lainnya
      asli lambaw...hahaha ini bukan gak cinta kampung...
      coba aja kalu padang baik, padang santun, padang jujur, n padang so on...
      pasti semuanya pada ngaku.. EMANG GW ORANG PADANG ASLI.... hahahahahaha

      8 September 2009 pukul 15:23 ·

    • Nursal Alland buliah ambo tagak di tangah yo sanak....lebih baik bilo urang mangatokan ka kito urang padang...kito batuakan sajo urang minang...padang tu ibukota provinsi sumbar...jadi mulai dari kini ko masing2 kito yang aktif dalam FB ko...mulai mambatuakan kasalahan nan alah lamo tabantuak...itu sajo caro nan nampak dek ambo nyo...maaf kan ambo
      8 September 2009 pukul 15:51 ·

    • Heru Malay mukasuik elok, jiko salah manyampaikan rusak kasado alahe...

      Ingin MAMBIASOKAN nan BANA, bukan MAMBANAKAN nan BIASO, tapi jo olok-olok sarupo nan tatulih di alinea terakhir Catatan di ateh bisa manyingguang dunsanak awak si Padang (nan laie, gadang, dan rang gaeknyo asli urang Kota Padang).

      Semoga indak... :-))

      8 September 2009 pukul 17:02 ·

    • Zulkifli Taher Susah diubah kali, ambo urang Pakandangan-Pariaman tapi kalau di Jky atau Bandung disabuiknyo pulo urang Padang. Tapi sadonyo rumah makan urang minang diagiah merek masakan Padang. Nan lucunyo ado rumah makan Nasi Kapau masakan Padang. Lucu kan kalau awak tau?
      8 September 2009 pukul 18:22 ·

    • ‎.....Di Padang sandiri baitu pulo,... kasado alah sapeda motor itu namonyo HONDA.... sahinggo parnah tadanga:"Alah pespa (vespa) lo Honda nyo kini......". Baitu pulo jo nan lain, misa nyo pompa aie, apopun mereknyo disabuik SANYO. Di Padang urang Sunda, urang Banten, urang Madura bagai, kasadoalahnyo disabuik: URANG JAWA..... Jadi indak heran kl urang Minang disabuik Urang Padang. Antahlah baa nan sabana nyoh..... Mungkin iko nan disabuik BRAIN IMAGE....(?)
      8 September 2009 pukul 18:47 ·

    • Uda Ilva ambo baru di malaysia baru mandangga urang awak ko di sabuik urang minang bukan urang padang,,tp di parantauan di indonesia lah urang sabuik kito 2 urang padang,, ba aka ubah lai,,,,, apo iko keteledoran awak salamo ko,,,semoga dari saat kini ko wak mangaku lah urang minang,, bukan urang padang,,,
      8 September 2009 pukul 20:04 ·

    • Sawir Pribadi Yang dikatakan dalam catatan ini hanya sebagian kecil. Kita di Sumbar juga latah. Ketika orang Taeh, orang Baruah Bukit atau orang Mudiak di luak limopuluah berada di padang ia disebut orang payokumbuah. begitu juga orang Tapan yang jaraknya dari Painan hampir 200 km masih diebut orang Painan, orang Lintau dibaca juga orang Batusangka. Lidah kita terlalu kaku untuk menyebut nama kabupaten, apalagi nama nagari kecil.
      Nah, ini adalah tantangan bagi kita. Apakah kita mau bertegang urat leher menyebut sebagai orang Minang berkali-kali untuk menghapus memori 'Padang' dalam setiap kepala yang berkomunikasi dengan kita. Yang pasti ini tak bisa dengan seminar.

      8 September 2009 pukul 20:21 ·

    • Abrar Riza · Berteman dengan Epi Halimin dan 85 lainnya
      mak Erison, emang kalau awak disabuik urang padang apo salahnyo? ambo meskipun batusangka asli tapi disabuik padang ambo hepi-hepi sajo, bukankan Tuhan mancaliak awak ko bukan dari kampuangnyo tetapi dari ketaqwaannyo mak.....

      Ambo bangga urang padang walau asli sangka.....-:)

      8 September 2009 pukul 22:11 ·

    • Azman Shafrin mantap tulisan bos ko....
      ado loh yang batanyo mode ko :
      Teman : Kamu orang padang yah...
      Org Padang : Iya..
      Temang : padangnya dimana...
      Orang Padang : Bukittinggi.....

      nah lho...wkwkwkwk

      9 September 2009 pukul 8:11 ·

    • Ass Salam kenal untuak urang awak dimano sajo barado ,,, awak dari suliki,urang mudiak ,,, :)
      9 September 2009 pukul 10:19 ·

    • Abdul Aziz Satuju tu da... awak orang kurai bukittinggi ... dak pernah mau di sebut orang padang ..
      9 September 2009 pukul 11:32 ·

    • Bayu Rank Sikumbang SAKALI LAI..
      AMBO RANG BUKIK, DAK URANG PADANG DO...
      I love u full Jam gadang...

      9 September 2009 pukul 16:31 ·

    • Lek Aku Yo ra ngerti babar pisan soale aku wong jowo ki piye ,nanging lek tak amati bener juga omonge bpk.J Kambari.
      9 September 2009 pukul 17:33 ·

    • saya pribadi tidak setuju dengan tulisan di atas, bukankah bagus kalau semua wilayah minang di image-kan dengan kata Padang, ini merupakan bentuk satu persatuan, satu kata Padang telah membuahkan satu keterikatan persaudaraan di rantau, sekarang kenapa ini semua harus dimentahkan lagi? apakah kita lebih suka dipandang sebagai satu komunitas kecil? atau ini merupakan bentuk kecintaan berlebih terhadap satu kota kecil tempat kelahiran, sehingga lebih bangga menjadi orang bukittinggi, payakumbuh, suliki atau padang panjang sehingga malu di sebut sebagai orang Padang?
      tanpa kita sadari Padang telah menjadi brand image ranah minang dan orang2 minang, Padang sudah bukan milik orang Padang lagi, tetapi sudah menjadi milik masyarakat minang, dan kita semua telah di persatukan oleh kata tersebut, haruskah kita memecah ikatan ini? dan lebih bangga menjadi bagian dari satu komunitas kecil yang egois, dari pada menjadi bagian kecil dari satu komunitas besar yang saling berbagi rasa?

      9 September 2009 pukul 17:43 ·

    • Haswandi Bulkia Hal yg samo juo saya alami sewaktu kuliah di UI / Jakarta dulu. Saya setuju dengan pendapat Fina tu. pernah suatu kali saya berkelakar kpd teman2 waktu itu, kata mereka "rumah makan Padang" ada dimana-mana. Saya bilang, justru "rumah makan Padang", tdk ada di Sumbar. Mereka pada terkejut, kok bisa bitu Ndi, yaa, kamu cari saja di seluruh Sumbar, tidak itu yang namanya "rumah makan Padang". Jadi, lanjut saya pada mereka itu, "rumah makan Padang", justru ada di luar Sumatera Barat (Minang).
      9 September 2009 pukul 23:39 ·

    • Erison J Kambari ‎...ondeee mandeee....
      ndak disangko..'curhat' singkek ambo nan tagak di pintu,...tanyato mambuek urang nan lalu 'bakuhampeh' di halaman...
      salo-manyalo jo isi kapalo surang-surang.....
      sabanyak kapalo, sabanyak itu pulo pandapeknyo.....
      tando pangana lai bajalan...
      tando kincia-kincia lai baputa...
      masiang-masiang berdalih- dan berdalil sesuai jo kadar 'minang'nyo....
      sasuai pulo jo ilmu nan nyo punyo..
      sasuai pulo jo sejarah nan lah dibaconyo...
      sasua puloi jo taba tipih kebanggaannyo..
      sasuai pulo jo ke 'cuek'kannyo....
      sasuai pulo jo kemoderennyo.....
      ..mako..tarimokasi banyak untuak dunsanak kasadonyo...

      sagalo pandapek tantu bukan untuak mambuek kito bakarek-karek...
      sado pandapek lain-lain padek....(walau ado ciek duo nan asa malantong..he eh)
      satuju atau ndak satuju..tantu bukan itu nan dituju...
      salah atau batua...bukan itu pulo nan diarok....
      sadonyo baliak tapulang ka diri surang-surang....

      Nan ambo yo rang Bukittinggi ...Kurai asli..NDAK URANG TAPI LAUIK DOH....!

      10 September 2009 pukul 0:01 ·

    • Susi Nilawati Ambo urang Padang...panjang, serambi mekah.. Ndak prnh manyabuik rang padang doh...
      10 September 2009 pukul 0:02 ·

    • Haswandi Bulkia Itulah kabaliahan kito urang Padang, eehhh salah, urang Minang, plat oto sajo BA, alias banyak akal
      10 September 2009 pukul 0:05 ·

    • Abrar Riza · Berteman dengan Epi Halimin dan 85 lainnya
      Kalau indak urang tapi lauik berarti bebas tsunami mah tapi alun tantu bebas gampo lai, masiang2 punyo potensi tantu rancaknyo potensi ko nan di kaji bukan sebaliaknyo, salam dari urang sangka yg nyaman iduik ditapi lauik
      10 September 2009 pukul 0:11 ·

    • SesKatri Bustamam memang babeda beda pandapek mungkin dunsanak kasadonyo, baiak apak,uda, atau uni.Tapi ado pulo bedanyo antaro urang di kampuang jo kami nan di rantau,itu tagantuang awak mensikapi nyo.kalau ambo nan barado di rantau ado urang nan batanyo (uda orang padang ya? ) ambo akan manjawab bukan, urang tadi pasti heran masak uda bukan urang padang.Disiko awak bisa manjaleh kan bahwa (saya orang MINANG bukan org PADANG) sebab orang MINANG alah pasti urang padang,tapi urang PADANG alun tantu urang MINANG.
      Jadi manuruik ambo dalam masalah iko seharus nyo penjelasan yg harus dikamukokan bukan nyo ego nan di dulukan
      Ikolah saketek dari ambo mudah"an awak bisa samo" mensikapi apo masalah yg sadang awak adok i
      Salam kami dari anak rantau yg laia asli MINANG. KUBANG PUTIAH tampaik nyo

      10 September 2009 pukul 1:05 ·

    • Satu fenomena yang sudah lama berlalu, dan hampir semua orang minang yang merantau mengalami hal senada.
      Satu pertanyaan kenapa hal ini timbul dimasyarakat luas? Tentu kita punya keinginan untuk meluruskan hal yang sudah simpang siur. Jawabannya tidak semudah membalik telapak tangan. Kenapa?

      Karena kita harus mencari akar permasalahannya terlebih dahulu, kenapa hal ini bisa terjadi, dan tidak mungkin sesuatu terjadi tanpa ada penyebabnya.

      Sedangkan hal ini sudah berlalu sekian lama dan dari kapan hal ini dimulai kita tidak ada yang bisa menjawab bahkan orang tua kita pun mungkin tidfak bisa menjawab.

      Mungkin salah satu cara untuk memulai perubahan adalah dari kita sendiri dan anak cucu kita untuk memulainya. Dan disamping itu agar anak cucu kita dikenalkan dengan asal usul orang minang yang dimulai dari rumah dan buku yan g ada sepetinya tambo alam minangkabau.

      Pertanyaannya berapa % kah urang minang yang telah membaca tambo nya sendiri?

      10 September 2009 pukul 16:19 ·

    • Dedi Kurniawan · Berteman dengan Fauzi Ahmad dan 46 lainnya
      numpang lewat sakali lai....
      mungkin batua kicek apak Elyandi diateh ko.. mungkin awak bisa mamulai saroman nan dikicekan beliau diateh ko..
      mungkin juo untuak saat nan kini ko...
      kito bakarajo basamo-samo (minta tolong juo ka organisasi minang nan dirantau) untuak membentuk brand image padang menjadi minang..
      "mungkin awak bisa baraja dari sebuah iklan sebuah produk, makin banyak sebuah iklan kalua disebuah media baik TV, Radio, Baliho, atau brosur makin laku produknyo..."
      dan awak harus sadar image padang ko labiah malakek dirumah makan padang,,, mungkin untuak jalan nan singkek dulu wak mintaklah ka apak2, etek2, uda2, uni2, jo dunsanak nan punyo rumah makan padang untuak marubah merek kadai nyo manjadi rumah makan minang ataupun restoran minang...
      ambo yakin desas desusko akan capek tersebar dari mulut kamulut, dari ciek urang kadua, dari duo ka ampek, baitu sataruihnyo...
      wak barantian lah lae upek maupek, sanduang kasanduang, jo guyu kaguyu...
      Karano kito ko barunsanak.....

      10 September 2009 pukul 22:02 ·

    • Yo batua tu pak untuang ambo urang WB ( Warga Bukittinggi ) ha...
      10 September 2009 pukul 22:52 ·

    • Fadhly Reza ambo raso itu secuil kisah,(padang) yang terjadi urang minangkabau tu bana nan gadang sarawa adoh urang(kurai,payakumbuh,pdg.panjang,etc......)
      10 September 2009 pukul 23:00 ·

    • ciek lai yo, tolong jawek tanyo ambo, bara prosen urang awak nan bangga ano mangaku urang minang atau urang padang,
      11 September 2009 pukul 12:19 ·

    • Nan indak paralu diupek-i..... baupek juo. Nan indak paralu dionyokkan, baonyokkan juo...... NAN PARALU DIKARAJOKAN, LAH LUPO......
      11 September 2009 pukul 18:31 ·

    • Hana Raisa Fahira lucu om... hana orang minang.....
      12 September 2009 pukul 15:49 ·

    • Erison J Kambari Hana keponakanku tersayang.....bia se lah nan gaek-gaek lah talanjur sasek...nan hana jan sato2 lo mangaku urang Padang ndak.....hana urang Minang....ingek Hana..di negara wak nan tau urang jo Suku Minang...bukan suku Padang......
      12 September 2009 pukul 23:42 ·

    • Ade Rahman Arief sasuai da
      sebutan "padang" ko memang acok manggaduah hati ketek wak, da. sebutan tu taraso kurang pas utk mewakili identitas awak: rang kurai.
      Rasonyo sebutan "Minang" labiah pas mewakili identitas urang sumatera barat ko

      16 September 2009 pukul 16:56 ·

    • Ade Rahman Arief ‎@uda elyandi: batua da, awak pernah basuo kawan nan ndak namuah mangaku urang padang (minang), ngaku urang tangerang se lah kicek nyo. Marindiang juo awak mandanga
      16 September 2009 pukul 17:01 ·

    • Fadhly Reza mudah2an rang kurai ko maju dalam berpikir & bertindak.......dan dikenal di seluruh mancanegara tampa di panggil si padang lagi ...........dgn catatan:sikurai harus rajin2 tebar pesona dan promosi keseluruh masyarakat sumatera barat bahwa sikurai tidak mau di panggil sipadang....dan ambo raso rang padang pun tidak mau dipanggil sikurai.......karena mereka tidak memiliki kaitan emosional.............
      16 September 2009 pukul 17:34 ·

    • setuju!! saya sering capek ngasi tau orang2. ketika mrk nanya. "orng mana" saya jawab "padang" trus mrk nanya lagi,"padang mana?" saya jawab, "ya padang" trus mrk jawab lg,"kirain bukittinggi". gubrakk.. saya bangga jadi urang padang, bagian dr urang minang :D
      25 September 2009 pukul 22:53 ·

    • Julio Sikumbang ya ya ya ,........
      26 September 2009 pukul 0:10 ·

    • Nofrinaldi Nov bung eri..aku pamam dengan kegelisahan bung terhadap Minang yang menjadi sub nya Padang,...aneh memang!!padahal padang itu hanya bagian atau sub entitas dari Minang itu sendiri..menurutku hal itu terjadi disebab kan adanyab pengeneralan nama yang salah yakni padang identik dengan minang atau SUMBAR,.tp anehnya opini umum menerimanya dengan biasa saja hingga terbentuklah suatu penamaan yang salah kaprah..bung eri! gejala ini tidak hanya terjadi utk penyebutan pada suku minang saja,..diberbagai daerah juga demikian hal nya,.,kita ambil contoh urg sunda identik disebut sebagai urg bandung,..pdhal ada yg bogor,.tasik ciamis dll,.begitu juga dengan org SUMSEL selalu disebut urg palembang,.wah pdhl tidak bener sama sekali,.akhirnya kita dpt ambil simpulan Why? jawab nya adalah karena,.Padang,.Bandung,.Palembang etc,.adalah ibu kota dari provinsi dimana tempat suku/org tsb berada..kta nggak perlu,.berkecil hati,.geram dan, kecewa,.
      26 September 2009 pukul 15:00 ·

    • Denny Boy Sajo Mulai dari kini, mulai dari diri sendiri, kini mari kito sabuik diri kito "urang minang"
      4 Oktober 2009 pukul 1:22 ·

    • Iink Bailey Hahaha....Mantap2 pamikiran urg awak ko sadonyo Top cerrrrr..( Angkat Jempol ) Awak sech yang di balando tetap jo di kecek urg ..urg Padang hihi...( Memang urg padang ko kayaknyo lah terkenal di luar negeri dari pado urg minang) wkwkwkwkwkw...tapi awak pribadi mamatuan tanyo urg2 di siko...baso awak urg bukittinggi asli minang....huahahahahah...Padang ibu kota bukittinggi...Batua khan urg sanak2 yg jauh....
      10 Oktober 2009 pukul 5:21 ·

    • Ip Gharoe · Berteman dengan Ricko Bahemar dan 51 lainnya
      ‎@Iink Bailey > Padang tuh bukan ibuko bukittinggi tapi ibukota sumatera barat.
      11 Oktober 2009 pukul 0:06 ·

    • Muzammil Subarman izin share pak son...:) untaian kata2nya yang bagus mudah2an bisa merubah org padang jadi org minang...
      22 Oktober 2009 pukul 1:23 ·

    • Fithradafli Darwas betul itu kawan..bagaimanapun caranya kalau bisa terhitung sejak catatan ini diturunkan kita rubah /deklarasikan segala image / terminologi yang manyangkuik tantang urang padang, urang bukittinggi, urang solok, urang agam, urang payakumbuh, urang pariaman atau yang lainnyo..kito bulekkan manjadi satu kata sepakat '' urang minang'' saja ..tanpa embel-embel lagi..jadi tidak lagi hanya sekadar menjadi sebutan sebagai urang awak..tidaklah hilang minang..mulai lah dari sekarang..mulai lah dari yang kecil..dalam setiap pertemuan / tulisan..meskipun terlahir bukan di ranah minang .. sungguh ambo ingin disebut ''si-minang'' atau ''urang minang'' apolai kaduo urangtua ambo kaduanya benar berasal dari ranah minang [kota padang]..sungguh ironis dan miris kalau masing -masing entitas ingin diakui tapi tetap si-padang yang menonjol..itu tidak adil..jangan lagi ada perbedaan menjadi bala..tapi jadikanlah perbedaan itu berkah yang diikat/ dipiln dalam satu buhul tali persaudaraan ''urang minang''..bagaimana setuju; ya/tidak?
      22 Oktober 2009 pukul 10:14 ·

    • Ade Mar · Berteman dengan Harry Ono dan 9 lainnya
      mantap bana pak..........
      23 Oktober 2009 pukul 0:26 ·

    • Suzi Yanti Bagus nya kita sebut diri kita berasal dari ...........kita orang Payakumbuh....orang Mudiak....orang Bukittinggi ..orang Agam....sehingga kita bisa sekalian memperkenal daerah kita......ayo kita mulai dari diri kita sendiri
      25 Oktober 2009 pukul 10:31 ·

    • Zuardi Alies Yang sudah dipopulerkan oleh paminpin kita terdahulu , seperti Minang Saiyo , Gebu Minang , Minang Maimbau , kenapa nggak diteruskan saja istilah Minang itu , Sekali Minang tetap Minang . Sepertiya di Medan , kemanapun kita mencari Rumah Makan Padang bakal tidak ada , yang ada hanya Rumah Makan Minang , konon begitu pula ditanah Semenanjung Melayu , Minang tetap berjaya.
      25 Oktober 2009 pukul 10:48 ·

    • Sal Mak Pank Ambo satuju jo Suzi Yanti......
      Muasalnyo kan salah awak juo. Ambo lah banyak batamu jo urang Minang di parantauan, umumnyo sanak awaktu takuiek mangaku urang Minang, tarutamo urang saketek-banyaknyo "mangkilek" atau turunannyo...ha..ha..biasolah..urangtu dek banyak kapentingan...cuman lupo akibaieknyo!

      25 Oktober 2009 pukul 11:00 ·

    • Hendri Harisman Ambo Indak seperti itu Pak, Ambo Putra Minang kelahiran rantau yg mana Kekek,Nenek,Ayah,Amak asli dari ranah Minang, bangga sekali dgn Tanah leluhur saya ini yg kemanpun saya pergi baik keluar negeri pun saya menyebut "saya orang minang Indonesia"...
      25 Oktober 2009 pukul 11:34 ·

    • Fauzan Usman Yo tu mah Pak, Wak ndag nio lo d pangia Rang Padang Do, "Awak Anak Bukiktingi, Kotonyo Rang AgaM"
      25 Oktober 2009 pukul 11:41 ·

    • Sal Mak Pank Oh iyo, ambo mintak maaf kalau ado nantasingguang. Ambo indak mangicekkan sado urang awak nan mangkilek, tapi kabanyakan, Cieklai...rantauan ambo hanyo baru ka Banduang, Medan, Pematang Siantar, PakanBaru, Palembang, Lubuak Linggau, Jambi dan kini baliak ka Pakanbaru. Itupun indak sadonyo urang mangkilek nan sarupo itu. Jadi ambo mohon maaf sakali laei..
      25 Oktober 2009 pukul 11:47 ·

    • Hendri Harisman Yo lah Pak, Mari kito berbangga dgn Urang Minang Indonesia yg mana Pendahulu kita banyak memberikan kontribusi nya terhadap kelahiran bangsa Indonesia yg tercinta ini seperti Pak Hatta, Pak Syahril, Pak Tan Malaka jg yang lainya tak cukup untuk di tulis disini, Mudah2an ada diantara kita menjadi pengganti mereka abad Milenium ini. bravo rang minang Indonesia...
      25 Oktober 2009 pukul 12:07 ·

    • Rahmat Nur Saya setuju kata Bapak. Saya merantau di Jawa. Setiap orang bertanya:
      "Asli mana? Padang ya" jawab saya "Bukan, Saya asli Bukit Tinggi"
      "Emang Bukit Tinggi ga sama dengan Padang" jawab saya "Beda, kalau Padang itu ibukotanya Sumatera Barat, kalau Bukit Tinggi adalah Ranah Minang Kabau." "Ranah Minang Kabau adalah negeri kekuasaannya sampai ke Malaysia, kalau Padang cuma Sumatera Barat aja. Jelas sekali bedanya". Saya mengimbau Dunsanak2 yang ada di Perantauan untuk mengubah kebiasannya dengan panggilan "SI PADANG". Saya sendiri juga ga tau seluk beluk tentang Ranah Minang. Mohon maaf kalau ada yg tersinggung dengan tulisan ini.

      25 Oktober 2009 pukul 14:46 ·

    • Fitria Zainil iyo pak Erison.... awak ndak namuah disabuit urang padang doh, tapi salalu manyabuit " Kami Urang Darek" kalo ado yg batanyo. Rasanyo ado yg mangganja di hati kalo ado yg mangatoan awak urang padang..... padahal jaleh2 awak lahia dikaki gunuang Marapi........
      25 Oktober 2009 pukul 17:36 ·

    • Asrul Agin Kawan ambo sakantua urang Jawa (Malang), katiko ambo tanyokan ba'a mako mereka lebih suko manyabuik Padang ketimbang Minang? jawabanno: Karano padang itu dalam bahasa Jawa artino Terang, kan memang orang Minang itu cerdas, cemerlang dan egaliter. Jadi dalam persepsi mereka labiah cocok disebut Padang, karena Minang itu konotasi no menang, belum tentu cerdas dan terang. Mereka berseloroh bahwa di Indonesia ini kalau nggak ada padang negeri ini akan gelap, jadi padang itu penting sekali guyonnya. Dengan jawaban itu ambo yang urang KikTinggi manggut2 aja.
      26 Oktober 2009 pukul 0:35 ·

    • Fitria Zainil yg ga enaknyo, sampai k madinah pun urang2 tu tau kalo padang ko pilik, awak takajuik pulo jadinyo, dek gigiah manawar barang, nyo kecekkan awak urang padang, tantu selah awak ndak namuah mangaku hehehe......
      26 Oktober 2009 pukul 13:33 ·

    • Sal Mak Pank Manyambuang carito Fitria, di Pakanbaru kalau ambo balanjo di pasa Arengka (nan manggaleh urang Minang juo), ampia salalu sipangaleh batanyo; " situ urang Bukik yo? ". Lalu ambo tanyo, baa itu? Dijawabnyo " dek situ ma ago taruieh"... Jadi kalau ka urang salain urang Minang balanjo, mereka mangicekkan " urang Minang pelit" Padahal urang Minang indak pilik sacaro umum, tapi panuah parituangan.. Yo baitu sanak kasadonyo.....?
      26 Oktober 2009 pukul 13:51 ·

    • Fitria Zainil kalo ndak baparetongan , maa pulo wak bisa marantau............ abih taruih se pokok hehehe............. setuju Pak Salman............
      26 Oktober 2009 pukul 15:40 ·

    • Rahmat Aryal Hidayat ambo tambah saketek om,,,,
      Urang minang alah pasti urang padang... tapi
      Urang padang alun tantunyo lai urang minang...
      jadi padang jo minang manuruik senter ambo indak samo....

      26 Oktober 2009 pukul 21:10 ·

    • Urang minang sabananyo ciluah (Cuma urang PadangPanjang se yang ndak ciluahnyo!)
      6 November 2009 pukul 21:38 ·

    • Rian 'Anza' Febriansyah ambo satuju jo kecek bang rahmat...
      dari survey nan ambo karajoan...
      pado umumnyo,urang padang indak urang minang....
      urang padang justru pandatang yang banyak datang dari luar minang.....

      jadi ambo tasingguang saketek banyaknyo urang lua manCAP dirinyo urang minang....
      apolagi tingkah lakunyo ndak mancaminan adaik basandi syarak,,,,syarak basandi kitabuLLAH

      6 November 2009 pukul 21:42 ·

    • Welly Mutia · Berteman dengan Dony Hidayat dan 18 lainnya
      ado satu hal yang mambuek sebagian urang minang indak namuah di sabuik urang padang... karakter urang padang (budaya pesisir cenderung keras) babeda bana samo budaya urang darek (bukittinggi, agam, sangka dll..) yang labiah halus... itu makonyo banyak urang awak tarutamo dari daerah darek nan ndak suko di sabuik "urang padang"... memang labiah rancak sebutan urang padang di ganti jo urang minang. :)
      6 November 2009 pukul 21:42 ·

    • Rian 'Anza' Febriansyah yo buk..
      wak satuju bana........jo buk welly

      6 November 2009 pukul 21:44 ·

    • Kurniawan Mancunian Western Wah aku g ngerti n ngrasa trasingkan krn stiap org blng "oh orang padang..." (dg tatapan sinis yg mnganggap klo aku tukang bohong, licik, gede ota! Seakan mreka mnjauh dr ku)

      Orang minang g kyk gt! Kami sama Dg yg låin

      6 November 2009 pukul 21:44 ·

    • Iqbal Kukuy · Berteman dengan Mila Amran dan 1 lainnya
      kl begitu bukittinggi lebih baik memerdekakan aja dr sumbar biar kelihatan minangnya drpd padangnya...dan yg jaleh awak kan kembali kebukittinggi....
      6 November 2009 pukul 21:44 ·

    • Kurniawan Mancunian Western Wah aku g ngerti n ngrasa trasingkan krn stiap org blng "oh orang padang..." (dg tatapan sinis yg mnganggap klo aku tukang bohong, licik, gede ota! Seakan mreka mnjauh dr ku)

      Orang minang g kyk gt! Kami sama Dg yg låin

      6 November 2009 pukul 21:45 ·

    • Rian 'Anza' Febriansyah tapi indak perpecahan solusi darimasalah ko dow....

      babaliak kadalam diri awak...

      pandai atau indak awak menempatkan namo urang manjadi urang minang...

      terutama bagi urang darekkkk
      contoh bukittinggi..
      i love BEKATE

      6 November 2009 pukul 21:49 ·

    • Erison J Kambari ‎@RAH....ondeeh dinda Rahmat...tolong diralat kalimat nan saketek tu..."URANG MINANG ALAH PASTI URANG PADANG"...salah bana tu diak......itu bana nan kito pagunjiangkan di catatan ko..baraso nan urang Minang tu bukan sajo urang Padang.....tapi ado urang bukiktinggi..urang payakumbuah.....urang Batusangka.....
      6 November 2009 pukul 21:51 ·

    • Ja'en Goecy · Berteman dengan Badruz Zaman dan 7 lainnya
      batua pak...awa paniang lo disabuik model tu...walaupun awa rang padang tapi wak bukan nieh...kan yg asli padang urang nieh...:D:D:D
      6 November 2009 pukul 22:11 ·

    • Dhedhiee Virgo · Berteman dengan Risko Livardi
      minang tuch universall...,
      yg pazti urang padang pazti lah urang minang...,
      but...,
      urang minang alun sapanuahnyo urang padang...,

      bsa sajo dari solok,bkt,piaman at pasisie skali...,
      s maybe yez n maybe no..,

      6 November 2009 pukul 22:14 ·

    • Myaw Balang sejarah orang minang disebut sebagai orang padang di perantauan memang sulit di cari asal muasalnya...namun sumber dari orang tua2 minang dahulu menyebutkan bahwa orang minang di panggil orang padang karena dahulu orang minang pergi merantau ke tanah seberang melalui jalur laut yang waktu itu dengan menaiki kapal di pelabuhan teluk bayur di kota padang( Emmahaven ) jadi ketika sampai di seberang, orang bertanya : "darimana?" "dari padang."..maka semakin lama panggilan orang minang semakin lekat dengan padang karena hanya transportasi dari teluk bayur lah yang ramai mengantarkan mereka...

      (saya sendiri ga terlalu memusingkan hal itu..karena saya asli orang padang..hehehe..semoga membantu friends..)

      7 November 2009 pukul 2:17 ·

    • Zuardi Alies Biasanya , yang paling tidak senang dipanggil Padang , adalah urang Darek ( istilah Belanda , Padang Darat). memang kalau diperhatikan pernik2 adat antara Padang Pesisir dengan Padang Darat ( Agam-Limapuluh Kota-Tanah Datar) agak beda , sementara aslinya adalah di Darat itu adanya. Kok boisa sih ?
      7 November 2009 pukul 16:22 ·

    • Zuardi Alies Sebenarnya penggunaan istilah Padang Darat dan Padang Pesisir adalah politik Devide et Impera nya Belanda , yang pasti didarat sana masyarakatnya fanatik Islam , sedangkan di Padang sendiri banyak Gereja yang jamaahnya terdiri dari Suku Nias , Cina dan bangsa Eropa lainnya (masa penjajahan Belanda) lebih kurang istilah Padang . Belandalah yang mendahului ( kira kira )!
      7 November 2009 pukul 16:38 ·

    • Heri Byebye · Berteman dengan Silvia Nitri dan 1 lainnya
      kabawku yg imut..urg jkt tu mano tau dg bkt & sekitarnya.urg tu taunyo cm pdg,tp pdg tu ado mcm2.ado pdg kota atw ndak.klw bkt tu disabuik bkn pdg kota,mode itu pulo dg pariaman,payakumbuah dll gae.dijkt tu kan urg multidaerah,ado yg dr kalimantan,sulawesi,maluku gae.mano tau urg tu dg bkt&sekitarnya,urg tu taunyo cm pdg krn mgkin blom prnah k sumbar..contohnyo urg minahasa.krn byk yg ndak tau itu didaerah mano jd disabuik urg jolae dg urg makasar krn disulsel.atw urg siantar krn mgkin urg ado yg ndak tau itu dima jd dikatoan jolae dg urg medan.jd bkt&sekitarnyo pun mode itu,krn byk yg ndak tau jd dikatoan jolae dg urg pdg bia urg tu cpt tau..gitu aja kok ga phm baw,parah mahh..

      12 November 2009 pukul 0:55 ·

    • benar-benar, dmn2 d pggl org pdg,,, jd org luar ga tau, bhw kta bkan org pdg tp org minang,, tp itu sendiri karna ulah "urang awak juo" karna di rantau mereka mengidentifikasikan diri mereka sbg orang pang bkn orng minang
      17 November 2009 pukul 8:35 ·

    • lai tau uda2 jaajang saribu dima...? nenek moyang wak dari situ tapi ga tau dimana
      17 November 2009 pukul 15:30 ·

    • Boike Feriandi ‎@uus : janjang saribu lataknyo di solok dakek sulik aia.....cubolah caliak asa nenek moyang tu......
      23 November 2009 pukul 0:18 ·

    • iyoooo tu mah
      batua...
      urang kni ko lah salah kaprah ttg urang minang...

      mantapbs baanaa tulisannyo..
      mgkin urang yg dlua minang bsa mangarati baa yg batua nyo..

      23 November 2009 pukul 22:27 ·

    • Ridwan Mamak · Berteman dengan Eva Eka Putri dan 17 lainnya
      Kok ndak nio disabuik urang padang
      mako cubo lah promosikan daerah masing2 ka lua.
      Bia tau pulo urang jo urang bukik, urang solok,
      pariaman dst..bukannyo padang tu ibukotanyo sanak sadonyo..
      kalau ndak nio namo urang padang dianggap buruk,
      mari kito samo2 marubahnyo.

      23 November 2009 pukul 22:56 ·

    • Zuardi Alies Sanak kasadonyo , marilah kita contoh etnis lain yang bangga dengan asalnya , seperti Minahasa di Manado , Bugis di Makasar , Batak dengan Medan , Parahiyangan atau Sunda dengan Bandung nya Semarang , Jogja dan Solo juga Surabaya bangga dengan Jawanya , kok kita berpolemik antara Minang dengan Padang.Minang bukan saja Sumbar , Riau dan Jambi juga berdarah Minang , apalagi Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya sana.
      24 November 2009 pukul 15:54 ·

    • Budi Novitrian · Berteman dengan Rafki Zainil dan 1 lainnya
      iyo lah, nan buruak2 tu iyo kan se la untuak urang Padang, nan rancak2 tu tuk rang darek (bkt, pp, dan sekitarnya) :D

      KAlau manuruik ambo batua tu kecek Myaw Balang, kok urang minang kalua daerahnyo naiak kapa jo kapa tabang, sampai di nagari urang kok di tanyo dari ma, kan jawek nyo dari Padang (karano memang bandara jo pelabuhan adonyo di kota Padang), kok nyo kecek an dari bukik, batanyo lo urang beko, apo namo bandara di bukik tu, kok bisa naik kapa tabang dari sinan?

      28 November 2009 pukul 9:21 ·

    • Dini Amalia · Berteman dengan Ahmad Farid dan 5 lainnya
      Ambo rang padang badarah Minang
      28 November 2009 pukul 15:57 ·

    • Dini Amalia · Berteman dengan Ahmad Farid dan 5 lainnya
      Manuruik ambo dak usah dipamsalahan kl Banyak urang sumbar Diperantaun manyabuik Dirinyo urang padang,jadi manuruik ambo note yg dibuek kawan ko saolah Olah mambedaan Urang darek Jo rang pasisia,ado lo nan mangecekan rang Pasisia kareh² samantaro rang darek halus² ,batanyo ambo ciek ITUKAH YG DIMAKSUD ORANG MINANG?? Yang saling mencela sodara satu daerahnya..,please think about this,msh banyak yg harus dipikirkan bagaimana kita harus membangun kampung halaman yg sudah porak poranda karena bencana,dan meningkatkan ekonomi di sumbar Ketimbang hanya mempermasalahkan ini
      28 November 2009 pukul 16:09 ·

    • Anggi Akbar denai urang bukittinggi...
      tapi jan dipanggia c padang...
      ibo ht denai d kicek an pilik...
      pdhl stek nyo...

      29 November 2009 pukul 18:45 ·

    • Anggi Akbar ‎@dini bagendlt:
      jan manangih lo nie...
      awak ykn...
      ndak do mukasuik uda thu mode thu do...
      "KEEP MINANG"

      29 November 2009 pukul 18:47 ·

    • Arsyad Al Rasyid · Berteman dengan Mulyadi Afmar
      Sato juo lah ambo agak saketek mak,,, urang padang tingga d ranahminang, tp ndak sadonyo urang minang tingga d padan mang batua, urang minang ado nan dr padang, bk. Tinggi, solok, bt. Sangka, 50koto(kampuang ambo) jo banyak yg lain nan dak tasabuik an d siko, TAPI,,,,,, jan sampai dunsanak2 kito nan d padang nan dsalahkn..... Sabab, alun tau urang padang nan mambuek buruak namo urang padang, malah banyak ambo caliak nan mangaku2 urang padang nan lah lupo jo adat minang kabau,,, maaf klw ambo salah.....
      30 November 2009 pukul 1:18 ·

    • batua tu mah mak,sasuai bana tulisan mamak samo pandapek awak mah,awak na ndak nio lo d panggia urang "urang padang" doh soalnyo wak urang bukik...
      Tapi kalau urang minang keceknyo langsuang dengan bangga "iyo" jawek wak sakali..
      Soalnyo padang tu kan hanyo salah satu daerah dari sekian daerah yang ado d ranah minang ko jadi jan awak generalisasian padang tu sebagai minang..
      Padohal minang tu daerahnyo labiah gadang dari propinsi sumbar,bahkan sampai ka negar tetangga..

      2 Desember 2009 pukul 21:56 ·

    • Tisman Nawawi iyo tapek bana a nan sanak caritoan tu.... ambopun sering maraso kurangpas jo panggilan sarupo itu... tapeknyo ambokan lahir di ANAK AIA dakek MANDIANGIN Bukittinggi kampuang di Kamang Hilia 12 km dari Bukik.....Kan lai buliah amabo disabuiak urang Bukittinggi.... tu... baa tu sanak......?
      Persoalan ko sepele ... bukan berarti sebutan urang Padang itu berkonotasi buruak... tapi rasonyo kurang realistis sajo ..
      Jadi manuruik ampo sebutan yang terlanjur familiar terutama diurang non minang dan urang rantau, memang perlu di luruskan, disosialisaskan diganti dengan sebutan Orang MINANG, berasal dari Minang... dsb...
      Pertama yang harus dirubah adalah diawali dengan sebutan povinsi SUMBAR diganti dengan PROVINSI MINANGKABAU ini adalah kebijakan awal yang paling tepat, barikuiknyo gampang mengikuti......
      .... lah lamo hal ko terlintas difikiiran ambo... terutama sejak diresmikan Bandara pangganti Bandara Tabing dengan Nama Banda Internasional Minangkabau..... Itu suatu awal yang tapek menurut ambo....dalam rangka melestarikan budaya dan sejarah minang yang sesungghnya... jadi nuansa MINANG harus di ciptakan di segala aspek... terims...

      4 Desember 2009 pukul 11:52 ·

    • Nike SUhe nio minang nio padang tasarah lah.
      tapi yg mambuek nanyo di denai. kok urang minang/padang malu mangecek bahasa indonesia ado dialek minang/padangnyu (tabao-bao) padahal urang jawa, medan/batak,sunda, bali, indonesia timur bangga mangecek pakai bahasa indonesia jo di alek khas daerah mereka. antahlah.

      4 Desember 2009 pukul 16:14 ·

    • Didi Mytraveling Full TAMABAH CIEKLAI...uRANG pADANG TU BENGKOK....JAWAB IYAAAAAA LAH
      5 Desember 2009 pukul 10:42 ·

    • Indra Ef iyo..urang padang bengkok tapi wak dak urang padang dow...awak urang batusangka...
      6 Desember 2009 pukul 10:22 ·

    • Soto ciek yo mak. . .
      awak indak lo urang Padang doh tapi urang Payokumbuah asli bona ko ha
      kalau manuruik awak, kalau urang Sum-Bar di rantau dikatoan urang Padang itu adolah PR untuak kito basamo untuak manjolehannyo ka urang tu kalau urang Padang beda jo urang Minang.
      Kalau urang Padang olun tontu masuk suku Minang tapi kalau urang Minang itu pasti Sumatera Barat asli.
      itu saketek tambahannnyo mak. maaf kalau salah

      16 Desember 2009 pukul 19:36 ·

    • Anggi Akbar setuju. . hidup bukittinggi. . merdeka. . mna semngat 45 mu itu. ? anggi ng mu di pggil oang padang. . bukittinggi itu adlah kota nan indah. . lae jaleh sdo no duh. ? sia nan ma imbau den urang padang, den tiju mato kida tun ciek. . lae tingRn duh. ?
      17 Desember 2009 pukul 20:02 ·

    • Anggi Akbar prekituw. .
      17 Desember 2009 pukul 20:03 ·

    • Yogi Valentino sasuai. . urang minang t mg trknal di negri rantau. . jan prnah mnyabuik² padang. . walaupun padang t ibukota sumbar, tpi nan di rantau ttp mnjdi urg minang. . ndk urg padang do. . hidup pakan kamih. . merdeka. . wk tgga nyo di baringin pakan kamih sanak. . ahaha. .
      18 Desember 2009 pukul 0:48 ·

    • Amatz 'Nandhoe' Beqenzh setubuh ambo pak...
      kadang2 kawan wak manggia (waktu masih tingga di ja-bar) "padang bengkok"
      sasak dado wak dek nyo...
      klo sebutan "orang padag" diganti jo "orang minang" kan kejadian nyo ndak takh iko....!!

      19 Desember 2009 pukul 10:29 ·

    • Kasripin Eri satuju wak tu mak ...ambo bangga bilo ambo disabuik rang minang dari pado rang padang,sabab ndak sado rang padang bisa jadi rang minang..
      19 Desember 2009 pukul 21:16 ·

    • Yogi Valentino btua bna t ma sanak. . kok lae nan maimbau wk urg padang, tinju se mato kida nyo t sanak. . msak di rantau urg padang c yg tau nyo. ? t urg minang kma di sruak an nyo. ? ba gak ati uda², uni², apak², ibuk² j adiak² t. ?
      19 Desember 2009 pukul 21:21 ·

    • Yulvi Laoza Ambo tambahkan ciek mak, ambo rang bukittinggi dan kini ambo dirantau urang,klau manuruik ambo selain urang sumbar manyabuik kito urang padang bagi ambo indak masalah doh karano ano indak mangarati, apo lai anak2 zaman kini nan jaleh dek no padang se ciek no, karano memang disitu pusat kota sumbar dan ano pun indak baraja tentang adat2 di indonesia ko tapi yg dipelajari peta indonesia. Nan manyakik dek ambo justru samo2 awak basobok dirantau batanyo: dima padang pak????iko nan harus diralat sabana no atau ambo batanyo dima kampuang di jawabno padang, padang dima??? di sijunjuang,sangka,solok,bukik dll (paniang kapalo ambo mandanga). Trus klo urang padang manyabuik dirino padang kota ambo jawab ambo padang desa..kini ambo batanyo kaurang padang mano bana yg padang kota tu? kalau awak samo awak batanyo jawab selah ambo di siteba,tabiang,indaruang dll, lai mangarati kami no.
      25 Desember 2009 pukul 11:13 ·

    • Dewis Natra Kadang kesalahan pun awak lakukan surang, katiko ditanyo "orang mana?' kalau yg nanyo dikiro ndak penting2 bana, mako dijawab sajo urang padang, kalau dijawab minang atau bukittinggi akan timbul pertanyaan2 baru, minang tu dima, bukittinggi tu dima?, kalau kito interest ka yang batanyo, iyo paralu ditarangkan.

      Kaduo kesalahan kadai nasi, sadonyo mambuek" rumah makan padang" ndak ado nan mambuek rumah makan minang, ambo pernah maliek kadai, kadai tu dibueknyo "rumah makan padang, masakan bukittinggi. trade mark padang samo jo minang jadi makin kental

      25 Desember 2009 pukul 21:59 ·

    • Batua tu; waktu dirantau ibo jo hati disabuik urang padang..padahal awak urang agam, sirah bendera no; ompek ompek kudo nan lopeh sirah juo nan manang...iko tugas basam maluruihkan..
      25 Desember 2009 pukul 22:03 ·

    • Dody Desfi Chaniago Kok mde ko @ngku,bsa manambh kontroversi komah,,,untuaang se wak urg minang.,..He he...Salut wak mah @ngku...Cuma sjo bgi rkan2 yg asli padang jan slah artilo,stlah mmbco cttatan ko tlonglah d rubah andai memang wak urg minang,bukan urg pdang,,,sbb biko lai nan bmato sipit yg klhrn padang nyato2nyo cinese,dtnyo dek kwan2nyo,kamu org mana?Owe olang padang...Bsa kacau ampok dnyo tu dak@ngku...

      25 Desember 2009 pukul 22:46 ·

    • 'Budi Hidayat Ambo pernah komen di wall MINANGKABAU yg intinyo sarupo jo nan apak sampaianko..ambo urg solok tapi ambo bangga mangaku jd urang minang dr pdo mangaku urang padang..
      25 Desember 2009 pukul 23:28 ·

    • Marsilius Iin Nazir tarimo kasih uda..tulisannya buek ambo sangat jadi renungan...kalau di rantau pasti pertanyaan itu muncul..."kalau orang padang, padang dimano nyo..???" ...ndak jarang pertanyaan itu muncul dari awak samo2 urang minang.....hehehehe

      sabananyo awak ko urang padang atau urang minang..???
      adat padang atau adat minang...???......

      26 Desember 2009 pukul 0:24 ·

    • Sunardi Tanjung io banatuwmah pak itulah katonansabananyo ambo sandiri pun jarang madanga urang MINANG mangaku urang MINANG kususnyo di parantauan padohal di parantauan itu sandiri ado yg namonyo IKM atau IKATAN KELUARGA MINANG. Tapi ambo selaku ABAGAS indak pernah ngaku urang padang.
      26 Desember 2009 pukul 1:21 ·

    • Top margotop da....
      26 Desember 2009 pukul 9:22 ·

    • Asrul Agin Kawan sakantua ambo (kabanyakan urang Jawa) kalau ambo tanyokan ba'a mako mereka manyabuik Padang bukan Minang, padohal meraka tahu itu berbeda. Umumnya mereka mangatokan kalau padang itu artinyo Terang, dan mereka mengganggap baraso orang Minang itu umumnya pintar dan cerdas dalam bertindak. Makanya mereka menganggap urang Minang itu adalah orang yang cerdas dan Terang cara berpikirnya, maka lebih cocok dan pas rasanya kalau dipanggil dengan Padang (Terang) bukan Minang. (he..he.. narsis nich yee..)
      26 Desember 2009 pukul 9:27 ·

    • Nasrul St Pangulu tutur kata yg pak rangkai sngt hebat. smpai tergugah pikiran kita..
      26 Desember 2009 pukul 16:41 ·

    • Rezki Al Khairi ijin comment om..sabananyo itu tergantung dari pribadi awak surang2 utk manjalehan ka urang2..
      alhamdulillah ambo nan baru marantau dari tahun 2004 ka tanah jawa lah maagiah tau nan batua ka kwan2 ambo..baik itu urang sunda,jawa,betawi dll..
      mungkin persepsi nan bantuak tu terbentuk karena padang adalah ibukota dari SUMBAR (mereka hanya tau itu)...
      ambo pun kalau di kecekkan urang padang ambo manulak.sabab ambo urang bukittinggi...tapi klo disabuikkan urang minang baru ambo maangguak :)

      2 Januari 2010 pukul 22:46 ·

    • MediaAswandi Koto Ambo satuju jo pandapek sanak son tu bukannyo karano ambo urang Bukiktinggi tapi sebagai contoh kutiko ambo batamo jo urang Tasik di Jakarta " ambo tanyo kamu orang Bandung ya " bukan saya orang Tasik, tapi kalau di tanyo " kamu orang Sunda ya " pasti inyo maangguak labiah kurang baitulah nan tajadi kini ko, tanyato kota Padang sebagai ibu kota Sumbar labiah top dari pado suku nan ado di Sumbar tu dan ambo maanggap topik iko bukan sekedar mambedoaan tampaik atau istilah tapi labiah kaarah RASO kito baradaik dan banagari istilah urang Nasionalisme.jadi makin mangaku kito urang MINANG makin tapanggia kito mampalajari adaik dan budaya Minang tu kini baliak ka kito masiang2 kataruih kito mamakai istilah Padang atau baliak manjadi urang Minang
      3 Januari 2010 pukul 14:06 ·

    • Donie St Sajatino Masalahno mungkin karano di parantauan urang minang acok bakumpua dirumah makan yang label no MASAKAN PADANG ,jadi di image urang yang maliek awak di label sabagai urang padang walau sabano bukan urang padang KOTA....SAmantaro mnanuruik pantauan ambo di parantauan,data rumah makan minang labiah acok magiah juduL masakan padang (padahal alun tantu yang punyo urang padang tun sendiri)...jadi kalau di ukua2 ado semacam pangakuan sacaro dak sadar dari urang MINANG tu sandiri yang manyabuika ano urang PADANG....
      Kok dikito pribadi yo acok mangaku rang Kiktinggi....Tapekno rang kurai ....
      Kamuko samo2 lah kito maubah kebiasaan kalau kok ka iyo juo....ba gak ti....

      15 Januari 2010 pukul 1:46 ·

    • Ferdi F. Jambak Ambo punyo kampuang duo...ciek padang ciek pariaman...yg disingkat dengan kab.padang pariaman..he.
      Yg jadi prtanyaan kenapa diperantauan orang2 dgn mudah menebak kita sipadang...?

      16 Januari 2010 pukul 22:45 melalui seluler ·

    • Darwisah Isah emank kdang2 yg mrasa dri sumbar klo ada yg nanya asal drimn...pst jwbnya dri padang,mkanya org lbh bnyk tau pdg dripd minang.....
      16 Januari 2010 pukul 23:07 melalui seluler ·

    • Johannes Bunn orang2 di batam suka panggil ku bule padang. karena kadang2 berbahasa minang
      16 Januari 2010 pukul 23:10 ·

    • Rahmat Yuzif Ambo yg dirantau selalu maluruihkan ka urang lain, bahwa urang padang labih tapek disabuik sebagai urang minang. karano padangtu ibukota propinsi, ko minang bisa disabuik mewakili seluruh sumbar. jadi bagi sanak yg dirantau biasolah manyabuik diri sebagai urang minang. Kito harus bangga sebagai urang minang.
      17 Januari 2010 pukul 6:10 ·

    • Wandi Syamsir sasuai kito ....mari kito basamo2 mambangun dan mambangakan diri jadi urang minang...carito punyo carito...anak ambo batanyo..koq kita di ejek orang.. dibilangin padang bengkok knapa...????????jawab : harusnya kamu bangga karna mreka ndak tau sejarah..klw bukan karna bengkok<cadiak>...mungkin kita masih di jajah...... jadi bangalah kita jadi orang minang....
      17 Januari 2010 pukul 10:35 ·

    • Setiawan Donny suai awak tu da ... kalau di tanyo samo kolega dan kawan2 di rantau ,ambo selalu mangaku bukan urang Padang ... karano ambo bukan si Padang , melainkan si Minang urang Bukiktinggi aseli ... :-)) .. walau kadang mereka acok binguang ...
      17 Januari 2010 pukul 16:13 ·

    • Ken Irawaty WAH,KALAU BUNDA SIH.....PADANG BENGKALIS.TAPI JUGA SIPADANG KAN?...HE...HE !(MINANG-RIAU)
      18 Januari 2010 pukul 0:34 ·

    • Rina Fajri Nuwarda Awak urang Bukittinggi pak, ndak urang Padang doh, hehehe...
      20 Januari 2010 pukul 12:44 ·

    • NoNon Erfin D ‎100% setuju.....,ambo rang batu sangka.....
      20 Januari 2010 pukul 18:16 ·

    • 'Robie Hendra' batua da son, tp salah awak juo, manga ndak maagiah pangaratian bahwa padang dan minang tu babeda. kn lah tertanam dlm benak urg dirantau bahwa urg padang tu yo saluruah urg sumbar, jd mmg susah utk mamelokan lai..., bg urg padang kota kan ndak masalah krn batua inyo rang padang, tp bg yg lain jd beda, tp ndak bs manga2 doh....
      kabaa lai.....

      4 April 2010 pukul 17:20 ·

    • Suhendri Chaniago kita paling jengkel disebut minang adalah Padang,apalagi dg
      sebutan si Padang. alasannya dusanak kasadonyo tantu paham,bukan???!!!
      Tugas kita semua mengembalikan "si", menjadi "sang".

      4 April 2010 pukul 17:20 ·

    • Evi Sanur Evi satuju da son awak yg asli bukiktinggi maraso bangga kelahiran bktgi
      4 April 2010 pukul 17:20 melalui seluler ·

    • Suhendri Chaniago keberhasilan belanda...
      4 April 2010 pukul 17:25 ·

    • WilLa Jiwanya Gemini's Awk urang PesisirSelatan . .

      Jd ingat dl wkt sekoLah ada guru asLi ßukittinggi , , y sama dia jg g' mau di biLang org PADANG _ poLos nya awk wktu itu sempat<aneh dlm hati jg>bkan nya sama aja, ,krn kan Bukittinggi it daerah SUMBAR dan ibukota nya PADANG, ,y knp gak di jadikan 1 simbol nama aja_ dan akhir nya baru dPt skrg "ALASAN2" nya , , dr catatan bg Ericson ko = he E

      4 April 2010 pukul 17:53 melalui seluler ·

    • Urii YanzabiekibikiChan Ngek,iyo lo yo..
      4 April 2010 pukul 18:20 melalui seluler ·

    • Khairul Anwar Sama seperti indonesia dan bali, orang asing lbh mengenal bali dari pada indonesia...
      4 April 2010 pukul 18:20 ·

    • awak urang minang nda urang padang doh..
      4 April 2010 pukul 18:25 ·

    • sia nan mangecek awak urang padang...awk asli bukit tinggi ma...tasarah urang ka manyabuik padang bengkok dll awak ndak maraso do....kan yng kanai urang padang dak urang bukit tinggi hehehehehehheheheh
      4 April 2010 pukul 18:28 melalui seluler ·

    • batua sangaik tu....
      awak urang bukittingi,,rank kuray
      bukan urang padang....

      4 April 2010 pukul 18:32 ·

    • Set Nha · Berteman dengan Hendris Mur Aditama dan 6 lainnya
      like this p'...
      ambo urg bukittinggi lo p'...ndk urg padang do...^^

      4 April 2010 pukul 18:33 ·

    • Yul Amri · Berteman dengan Salawati Yusra dan 14 lainnya
      mari samo samo wak luruihkan na salah ko dunsanak.
      4 April 2010 pukul 18:37 ·

    • Emg seharusnyo,awak manarang an yang btua,kalo misalnyo awak urang bukik,kckan awak urang bukik.padang it,ibukota sumbar,nah djalehan mde apo nan ado d daerah parantauan masiang2...kbtlan awak urang bukik lo nan marantau k bndung.dsiko,kalo dtnyo,awak manjalehan,awak urang bukittinggi,2 jam pjalanan dr pdang.padang t,ibukota sumbar.samo jo dbndung,bndung ibukotanyo,tp urang cirebon nan d jawa brat jo,dak bisa kan,dkcek an urang bndung...dan mereka ngarati kok....:-)
      salam kenal....

      4 April 2010 pukul 18:40 melalui seluler ·

    • Endi Sadwirman setuju bana,..akar budaya dan adat istiadat kt perlu dilestarkan , fenomena ini asal jangan disusupi politik Bulando zaman dulu,.daerah dan nasional perlu kita seimbangkan.>> rang BKT
      4 April 2010 pukul 18:44 ·

    • Jimmy Arnoldy · Berteman dengan Ricko Bahemar dan 6 lainnya
      Ambo setuju bana tu pak. Tapi ado nan mangganja saketek, justru di perantauan ambo nan terkenal sampilik tu urang bukik tinggi. Hehehehe....
      4 April 2010 pukul 18:47 melalui seluler ·

    • Hamdi Djufrie Awak urang bukik tinggi...., bukan padang... He..he..
      4 April 2010 pukul 18:48 melalui seluler ·

    • SiiHanzthoe De'Jempholiizzdiscosmokerfaces SelalugentayanganzRianggembira ya..walaupun saya orang germany..tapi saya sangadh cinta sekali bukittinggi..di germany ada tembok berlin..dibukittinggi ada jam gadang..sure ..pasti kota bukittinggi lebih indah dari pada kota berlin..

      padang cuma kota panas yg rentan tsunami..

      bravo bukittinggi (by:Adolf Hitler ) di:Neraka

      4 April 2010 pukul 18:51 ·

    • ado lo urang agam ngecekan klau nyo urang bukittinggi,
      padahal kalau dtaxo,
      bukittinggi xo dima?
      Jawabxo,, ambun pagi, ampek angkek...
      Pdahal itu khan KABUPATEN AGAM bukan BUKITTINGGI

      4 April 2010 pukul 18:52 melalui seluler ·

    • SiiHanzthoe De'Jempholiizzdiscosmokerfaces SelalugentayanganzRianggembira bukittinggi ibukota kabupaten dodol!!
      4 April 2010 pukul 18:53 ·

    • ibukota kabupaten agam lah nyo da....
      sajak bilo loh bukittinggi jadi ibukota kabupetan....???

      4 April 2010 pukul 19:03 ·

    • SiiHanzthoe De'Jempholiizzdiscosmokerfaces SelalugentayanganzRianggembira yo model tu lah kiro2 sanak..(upshhh..orang germany bisa bahasa minang!! keren jg!!)
      4 April 2010 pukul 19:06 ·

    • dima da tingga????
      lah lamo ndak plg ndak????
      sampai lah tatuja loh gai Agam jo Bukittinggi....

      4 April 2010 pukul 19:07 ·

    • SiiHanzthoe De'Jempholiizzdiscosmokerfaces SelalugentayanganzRianggembira wak urang blesteran apak laki2 amak padusi diak..tingga ditapi jalan yg pintu rumah wak ma adok ka muko....(klo ma adok kabalakang tu pintu lakang namonyo)..wak asli urang korea ..menetap di bukittinggi ..
      4 April 2010 pukul 19:12 ·

    • yo gai ma nah....
      dulu waktu sekolah ado baraja Budaya Alam Minangkabau da????

      4 April 2010 pukul 19:14 ·

    • Ril Orikal Jack · Berteman dengan She Nike
      kini masonyo malurihan persebsi antaro padang jo minang.
      4 April 2010 pukul 19:30 melalui seluler ·

    • Shelly Ayu · Berteman dengan Rani Jf dan 8 lainnya
      wak rang kik tinggi da.....!!!
      4 April 2010 pukul 19:38 ·

    • Dhany Eka Poetra batua pandapek da son tu, padohal padang tu bukan lah daerah asli minang.awk yo ndak lo suko di sabuik jo urang padang doh krno awk urang AGAM ( Bendera wak merah )
      4 April 2010 pukul 19:43 ·

    • Tommi Tommike · Berteman dengan Ted Ramnez dan 5 lainnya
      padang padang bukik bukik...jauh juo mah 20000 ongkosnyo jo travel tapi..

      4 April 2010 pukul 19:59 ·

    • Andah Irawan banGkit Padang ,,,,,, !!!!
      4 April 2010 pukul 20:03 ·

    • Andhie Chotto izin share da..
      4 April 2010 pukul 20:03 ·

    • kebanggaan akan kampung tergantung pribadi masing2,but love bukittinggi.sy pasti pulang dr rantau..back to bkt
      4 April 2010 pukul 20:07 melalui seluler ·

    • Ronald Rangkayo Sati btnggi jan lupo,bia kok padang yg acok di sabuik2..
      4 April 2010 pukul 20:17 ·

    • Rizka Heriansyah · Berteman dengan Hendra Saputra
      Bener tuh.., Minang ya minang bukan Padang...
      sama seperti orang Karo ga mau dibilang Batak... atau orang Mandailing dibilang Batak.. ato orang Sunda dibilang Jawa (walopun ada di pulau Jawa)...
      Btw, sekarang Bukit Tinggi udah jadi kotamadya...jadi udah pisah ama Agam...
      Salam kenal bwt semua...
      ambo urang Koto Gadang (Amak Koto Gadang, Apak Banuhampu-Parik lintang)..

      4 April 2010 pukul 20:22 ·

    • Roki Arbi · Berteman dengan Soni Rahmat dan 4 lainnya
      wak rang agam da,,,
      4 April 2010 pukul 21:41 ·

    • Rizka Heriansyah · Berteman dengan Hendra Saputra
      Weis.. ada Rangkuti yang kasi komen pake bahasa Minang...
      Mantap brother.. istriku Rangkuti jg... :)

      4 April 2010 pukul 21:56 ·

    • pasisia selalu di hati.......
      4 April 2010 pukul 23:25 ·

    • Ril Orikal Jack · Berteman dengan She Nike
      iko sabananyo alah jaleh nama yg padang nama yg minang dr kini kito rubah ke arah yg batua dan baik yg penting indak ado diskriminasi
      4 April 2010 pukul 23:35 melalui seluler ·


    • inilah sebuah kesalahan yang secara tidak sengaja kita pertahankan termasuk para pemuka adat/masyarkat minang yang ada di perantauan yang kelihatannya tidak ada kepedulian unt meluruskan istilah Padang ini,termasuk bahasa banyak org mengata...kan bahasa padang sedang yang saya tahu yang ada cuma bahasa minang,nah bahasa minang itu sendiri mempunyai banyak dialek seperti dialek padang dialek bukittinggi dialek pikumbuah dsb.....Bravo minang kabau kota Padang tetap kita hormati sebagai ibu kota propinsi sumatra barat
      Lihat Selengkapnya

      5 April 2010 pukul 0:40 ·

    • 'Lydia Maretta Saya tidak masalah klo dipanggil orang Padang walau asli ortu dr Pesel, saya cinta Padang kota saya dibesarkan,saya cinta Minang.. Dan saya bangga terlahir sbg org awak minang kabau..
      5 April 2010 pukul 1:19 melalui seluler · · 1

    • batua tu da.....
      padahal yg banyak marantau kalua tu urang minang...
      dak urang padang do.....

      5 April 2010 pukul 6:15 ·

    • Taufiqurrahman Mawardi disitulah ke khasan kita orang Minang....ketika ditanya.......... orang Padang ?, selanjutnya muncul pertanyaan kedua....Padangnya dimana?, sehingga disana akan memunculkan komunikasi lebih lanjut, yg tentunya akan terjalin silaturahmi yg lebih bagus....hati2 kalau buat tulisan Da......tadanga atau nampak tulisan ko dek urang Kota Padang beko.....balain aratinyo...........
      5 April 2010 pukul 6:53 · · 1

    • yo maafan ambo klo ambo salah maucap an kato2 da....
      mukasuik ambo td rato2 kebanyakan memang urang minang nan marantau...di bandiang jo urang padang.....
      sakali lai klo ambo salah maucap an kato2 ambo minta maaf yo da...

      5 April 2010 pukul 7:10 ·

    • Bahkan ada yg lucu lagi saat seorang bapak2 yg sok tau (SKSD) bertanya "Da, jam gadang itu d bukit tinggi ya? Yang dekat istana pagaruyung itu kan Da? Yg terkenal dgn sala lauak nya itu kan!??" galak2 dalam ati wak dibuek nyo, sambia manyumph2i urang tu,dalam ati juo wak bakato,"Ang kiro ketek Ranah Minang yo" sakik se ati dibuek nyo...
      5 April 2010 pukul 7:45 melalui seluler ·

    • Erison J Kambari
      ‎@TAUFIQURAHMAN MAWARDI........perlu "Kecerdasan Ekstra" untuk membaca sebuah tulisan ringan seperti ini......sebagai urang Minang (asli) mereka harus bisa "mambaco nan tasirek dibaliak nan tasurek".....tak perlu khawatirlah orang kota Pada...ng akan marah dengan tulisan "tak berbobot" seperti begini.....andaikan ada penduduk kota Padang yang marah dengan tulisan seperti begini....patut 'dipertanyakan' pula Ke-Minang-annya....Lihat Selengkapnya

      5 April 2010 pukul 9:32 ·

    • Harry Gorgopala Satuju pak Son.....Ambo urang Minang bukan urang padang......
      5 April 2010 pukul 13:24 ·

    • izin copy ya...trima kasih..:)
      5 April 2010 pukul 14:07 ·

    • Sato lo lah ciek da. .
      Awak yo asli urang sicincin . . . . .
      Ndak urang pdg dow. .

      5 April 2010 pukul 19:10 melalui seluler ·

    • Benny Arianto hahaha.. seringkali jelasin kayak gini jg wkt kuliah d bandung ama temen orang sunda,kloi orang tua dan rumah di sukabumi apa masih di bilang orang bandung?
      5 April 2010 pukul 20:06 ·

    • Denny Boy Sajo Nah nan iko juo Pak Son???
      5 April 2010 pukul 23:08 ·

    • Erlinda Jalil Apapun kata mereka ttg kamu tapi aku ttp cinta kamu.Hidup Padang kota tercinta...Kau ku bela dan ku jaga sll.
      7 April 2010 pukul 20:54 ·

    • Zulmen Net kalo ambo urang padang bengkok heh hehe hehe
      10 April 2010 pukul 0:26 ·

    • Ivan Jonefar Setuju Pak Erison..., memang banyak yg keliru dgn sebutan semua yg berbau minang diperantauan, semuanya disebut PADANG, tp gak ada yg nyebut kalau lapar... cari nasi KAPAU PADANG kan Pak....?
      7 Mei 2010 pukul 14:03 ·

    • rasonyo penyebabnyo sate, karna indak ado sate minang
      7 Mei 2010 pukul 16:03 ·

    • Fateemy Candra sama halnya dengan orang pakan, orang palembang, orang bandung, orang semarang, orang surabaya, orang makasar, orang pontianak, orang samarinda, etc...
      7 Mei 2010 pukul 18:12 ·

    • Ermita Darwis tambah satu lagi urang Padang tu gadang samba.....
      7 Mei 2010 pukul 23:57 ·

    • Rival Hakkif setuju 10000000%
      8 Mei 2010 pukul 22:05 ·


    • Sy tadinya kagum membaca tulisan2 pk Erison, tp kok yg ini terasa sekali berbau SARA sehingga memancing komentar2 yg bisa menyakiti hati dunsanak awak yg berasal dr Padang kota, padahal kita semua satu suku; Minang, tapi justru dunsanak2 a...wak sendiri yg menjelek2kn org Padang. Klo dibaca oleh banyak org yg bkn urang Minang apa jadi nya? Nampak bhw org Minang itu sendiri tdk merasa bersaudara, pdhl sebagai sesama org Islam kita diwajibkn saling menghormati dan menyayangi tapi kenapa hny krn tdk suka disebut Org Padang aja bisa menimbulkan kebencian seperti ini? Apa Pk Erison skrg PUAS melihat urg Minang kini tapacah2, saling curiga dan mencaci maki karena Anda berhasil memancing emosi semua org dgn ;Judul tulisan Anda itu? Semoga Allah mengampuni Anda krn telah menyakiti hati kami org Padang kota, tp kami ttp cinta saudara2 kami dimanapun kalian berasal, mau Agam, Tanah Datar, Solok; Pariaman dll nya... kita bangga jadi org Minang ;jangan lah suka terpancing dgn hal2 yg berbau SARA sprt ini. Mohon Maaf ikut berkomentar. Lihat Selengkapnya

      9 Mei 2010 pukul 11:58 · · 1

    • Ivan Jonefar
      Rasanya....2 bait terakhir tulisan ini cukup memancing emosi org minang yg berasal dari KOTA PADANG, padahal menurut saya sifat2 jelek seperti ini sudah mendarah daging pada hampir semua warga minang baik yang dikampung maupun yg diperantau...an, walaupun tdk seluruhnya... kerena juga banyak warga minang yg baik hatinya. Yang bisa saya baca dari tulisan ini mungkin Pak Erison mengajak kita memperbaiki kembali kekeliruan yg terjadi baik oleh masyarakat luar atau pun dari kita sendiri ''ISTILAH MINANG / SEMUA YANG ADA DI SUM-BAR'' saat ini tidak akan hanya disebut dengan ''PADANG'' SAJA.....! Jadi....tidak perlu emosi...lah bagi warga minang yang tdk mempunyai kampung lain selain KOTA PADANG.Lihat Selengkapnya

      9 Mei 2010 pukul 13:12 · · 1

    • Nasrudin Ereste ijin share pak son...
      2 Juni 2010 pukul 12:56 ·

    • Te,,SatEeeeee......
      14 Juni 2010 pukul 12:30 ·

    • Ilhammi Gani · Berteman dengan Yuskal Noer dan 3 lainnya

      sateeeeeeee... padang... hehehehe..
      blom lagi tmn2 ku selalu memanggil ku dengan sebutan "padang" atw "dasar lw padang bengkok"
      ampuuuunn.. dah..
      izin forward bleh gk??
      boleh.. ya.. boleh !!!
      ... hehehe...
      biar tmn2 yg suka ngeledekin saya bisa membaca tulisan anda !!!
      terimakasih byk b^_^d
      Lihat Selengkapnya

      21 Juni 2010 pukul 4:57 ·

    • hiks hiks hikss....
      21 Juni 2010 pukul 9:38 ·

    • Yose Hendra Chotto Batue tu da son, kito urang Minang bukan urg Padang...
      30 Agustus 2010 pukul 20:57 ·

    • David Sunguik · Berteman dengan Desi Nofita dan 4 lainnya
      Katuju Bana Ambo samo panjalean diateh tadi..Urang Minang Bukan Urang Padang..."INGEK TU"
      1 September 2010 pukul 13:59 ·

    • Gerrard Doank Yo tu da, santiang da yo. awak pulo nyo co itu-ituanyo. Pokoknyo rang kiktinggi paling hebat mah da!!
      18 Oktober 2010 pukul 4:58 melalui seluler ·

    • Batua Dason...... Ambo Yo Urang Minang, Bukan Urang Padang, Sirah Bendera Ambo, Baso Kampuang gaek padusi Ambo, ampek angkek kampuang gaek laki2 ambo eee.e.e.e..... Padang Jo Baso Jauah Mah Dason, ambo labiah bangga disabuik urang minang, mkasih dason......
      30 Desember 2011 pukul 2:08 ·

    • Yondrizal Alek · Berteman dengan Cyntia Aurora
      i like da son...ambo rang luhak tanah datar....
      28 Januari pukul 22:41 ·

    • Iyaa saia setuju... Karna saia bukan Orαπğ padang, tapi Bt.Sangkar
      29 Januari pukul 0:38 · · 1

    • Yondrizal Alek · Berteman dengan Cyntia Aurora
      dima bt sngkar widiya....??
      30 Januari pukul 20:48 ·

    • Erison J Kambari ‎..JANGAN PANGGIL AKU "SI PADANG"....!
      sekitar satu menit yang lalu ·



11 comments

ikhsanul ahnaf fauzan 23 Juli 2011 pukul 14.53

sasuai bana wak mah Da....
di akun bana ambo mambuae ano ambi dari Maninjau Sumatera Barat ....

Anonim 8 Oktober 2011 pukul 04.47

mantaaab salam......sadang raun2 di google tataruang disiko, salam dari rantau jauah....

Anonim 23 Januari 2012 pukul 14.07

Da......!!! Begitu pulo lah orang2 yg tinggal di bekasi, depok, tangerang dan sekitarnya. Hampir pasti lah mereka ngaku dari jakarta! Krn jakarta lebih populer dan lebih gampang dimengerti satu indonesia. Contoh lain? Banyak! Artikanlah itu sebagai kata universal, kalau dirunut2 lagi panjang laah...pasti timbul kontroversi. Lbh baik uda jelaskan kepada org2 yang konsen kepada budaya, daripada menjelaskan kepada orang2 yg awam... Org2 yang Batak,karo,dsb pun mrk gak tau? Kalau dibilang medan bah baru mrk ngrti!

Anonim 26 Januari 2012 pukul 18.09

mantap uda... :)

Anonim 19 Mei 2013 pukul 13.05 Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Haslizen Hoesin 18 September 2013 pukul 11.54

Saya setuju dikatakan Orang Minang karean itu adalah suku, tak ada suku padang. Kesalahan lama yang harus diluruskan oleh orang-orang sekarang. mudah-mudahan para pembaca memahami bahwa yang merantau dari Sumatera Tengah itu Orang Minang. Biarlah rumah makan atau lapau nasi atau Restoran itu disebut Padang

Anonim 12 Desember 2014 pukul 10.16

Haha, galak ambo mancaliak ado induak-induak di ateh mangecekan urang darek halus2, urang lauik kasa2. Pantek uni ko mah...XD Awak dulu 3 tahun mengenyam pendidikan di Padangpanjang. Ado kawan awak urang Bukittinggi jo urang Agam. Karajonyo di sinan sebagai tukang bully, tukang tinju jo tukang aniayo urang. Dasar urang darek ndak tau diri, ndak tau diuntuang.

Anonim 12 Desember 2014 pukul 16.51

Manambahan komen nan di ateh ko. Sori, ado nan muncul di pikiran awak ciek lay, tadi indak takana doh. Luhak Agam ko tasabuik dek nenek moyang awak dulu, "Luhak Agam. Luhak nan tangah. Buminyo angek, aianyo karuah, ikannyo lia". Baitulah karehnyo urang agam tasabuik dek nenek moyang awak. Jadi kalau induak-induak nan di ateh mangecekan urang agam tu halus2 perilakunya, berdasarkan pengalaman awak jo perkataan nenek moyang, awak indak picayo doh.

Anonim 12 Desember 2014 pukul 20.16

Ciek lay, Jan lupo lo jo kasus bullying di SD Trisula Perwari Bukittinggi. Kawannyo nyo tutuah basamo-samo sampai marasai manangih-nangih. Disorakan kawannyo, "taruih, taruih, taruiiihhh..... aden lay, aden lay..."
Bukittinggi-Agam berperilaku halus, LANCIKKK!!!

Unknown 9 April 2016 pukul 16.15 Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown 9 April 2016 pukul 16.21

Nampak bana disiko congkak nyo saudara2 yg dari daerah darek,terutama Bukittinggi..tinggi hati..
Kami pun dak sudi kalian2 yg dari udiak mangaku Padang do..kalian yg babuek namo padang yg kalian buruak an..itu yo yg cadiak buruak namonyo.