oleh Erison J Kambari pada 11 Januari 2010 jam 18:14
(catatan kecil dari jenjang Rumah Gadang PDIKM (Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau) di Padang Panjang...
Mmmh..rasanya baru kemaren saja….
Padahal.. 15 tahun sudah ku tak pernah menjejak ke halaman Rumah Gadang ini….
Dan tiba-tiba saja…
Kemaren…… di Minggu petang..sehabis hujan…saat mendung masih menggantung di langit-langit kota Padang Panjang…
kerinduan itu kembali menghadang….
Kusengaja singgah melangkah ke halaman Rumah Gadang ….
rindu menyibak kenangan ……
rindu mengintip bilik dan anjuang yang dulu sering kugunakan dengan teman-teman
saat dimana dulu, kala liburan datang, di bingkai jendela rumah gadang ini…
kami melepas pandang ke kaki Bukit Barisan
berbincang sekedar bertukar pikiran….
saling membuka ragam catatan…
saling mengupas-ngupas sedikit persoalan ringan…..
yaah, tak banyak maksud tujuan...
hanya sekedar membenamkan cinta ke Ranah Minang….
Dan petang ini….sendiri….ku melangkah dibawah rerimbunan…
Dengan kamera murahan tergenggam di tangan….
Kumenapak pelan-pelan di samping Rangkiang di halaman Rumah Gadang..…
Semula kuberharap ada sebuah pemandangan tak seperti masa yang silam….
Setidaknya kubermimpi ada sesudut perubahan yang lebih menawan…
Tapii…aahhh….
Yang kutemukan tak seperti yang kuimpikan….
Rumah gadang ini sunggulah rancak….namun suram,…masih seperti 15 tahun yang silam…
Rumah gadang ini masih saja berlengang-lengang..
Masih saja tak banyak orang yang datang…
Halamannya yang terhampar asri.. masih saja seperti dulu..hanya dihuni lima enam pasangan remaja yang tengah mabuk pacaran…
Melangkah di bingkai pintunya….
susunan lemari..meja dan kursinya…nyaris tak ada perubahan…..
buku-buku berbau keMinang-an..yang tersusun di kotak kaca dalam panjangan….
sepertinya pula tak banyak penambahan…..itu ke itu saja….
Hanya foto-foto usang yang sepertinya dicetak tukar…..mungkin pula karena warnanya yg sudah pudar…
Bukankah Rumah Gadang Nan Sabana Rancak ini adalah Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau…?
Sudah 20 tahun dia berdiri….
Disini…betumpuk data dan informasi tersedia untuk para pemburu cerita dan berita…
Disini…bergudang ilmu terlipat dalam buku yang bisa dikunjungi para murid dan guru-guru..
Disini…berjuta cerita masa lalu rasanya cukup untuk membuat wisatawan berdecak kagum akan ranah minangku….
Tapi….
Kenapa Rumah Gadang ini seperti terlengahkan…..?
Kenapa Rumah Gadang inisepertinya hanya pajangan…..?
Orang-orang yang singgahpun sepertinya hanya tersebab ada waktu sedikti terluang…
dan bukan atas kesengajaan….?
Kurang bumbu apa..sampai orang-orang sepertinya tak beselera untuk datang..?
Sungguh aku tak tahu, pada siapa pertanyaan ini harus kuarahkan…
Kalau belasan tahun Rumah Gadang ini dikelola oleh yayasan…
dan konon… kini ke Pemda berpindah tangan….
Tentulah besar harapan..ada pembenahan….
Atau, jangan-jangan, masa silam yang suram seperti akan berkelanjutan….?
Dan Rumah Gadang ini pun tenggelam dalam nasib yang memilukan; hidup segan matipun enggan…?
Mudah2an tak kejadian…
PEMDA pastilah sudah MEMIKIRKAN….;KECUALI BAGI MEREKA YANG HANYA GILA MAKAN GAJIAN…dan TAK MAU BANYAK MEMUTAR PIKIRAN..….!
...INDAH memang.....
...GAGAH memang....
...tapi SUNYI...
...tapi SEPI..
..tapi LENGANG tak berpendatang..
ruang rapat/diskusi
pajangan pelaminan
kamar kenangan....15 tahun silam....disini kumerangkai kata-kata sekedar mengisi liburan....
1995 VS 2010...."Di Bingkai Jendela Yang Sama..Pada Masa Yang Berbeda"....potret kenangan saat mengisi hari-hari liburan ..bersama teman-teman...15 tahun silam....
halamam luas terbentang....isinya..yaa cuma orang berpacaran....oooh...
..siapa mau peduli...?
Mmmh..rasanya baru kemaren saja….
Padahal.. 15 tahun sudah ku tak pernah menjejak ke halaman Rumah Gadang ini….
Dan tiba-tiba saja…
Kemaren…… di Minggu petang..sehabis hujan…saat mendung masih menggantung di langit-langit kota Padang Panjang…
kerinduan itu kembali menghadang….
Kusengaja singgah melangkah ke halaman Rumah Gadang ….
rindu menyibak kenangan ……
rindu mengintip bilik dan anjuang yang dulu sering kugunakan dengan teman-teman
saat dimana dulu, kala liburan datang, di bingkai jendela rumah gadang ini…
kami melepas pandang ke kaki Bukit Barisan
berbincang sekedar bertukar pikiran….
saling membuka ragam catatan…
saling mengupas-ngupas sedikit persoalan ringan…..
yaah, tak banyak maksud tujuan...
hanya sekedar membenamkan cinta ke Ranah Minang….
Dan petang ini….sendiri….ku melangkah dibawah rerimbunan…
Dengan kamera murahan tergenggam di tangan….
Kumenapak pelan-pelan di samping Rangkiang di halaman Rumah Gadang..…
Semula kuberharap ada sebuah pemandangan tak seperti masa yang silam….
Setidaknya kubermimpi ada sesudut perubahan yang lebih menawan…
Tapii…aahhh….
Yang kutemukan tak seperti yang kuimpikan….
Rumah gadang ini sunggulah rancak….namun suram,…masih seperti 15 tahun yang silam…
Rumah gadang ini masih saja berlengang-lengang..
Masih saja tak banyak orang yang datang…
Halamannya yang terhampar asri.. masih saja seperti dulu..hanya dihuni lima enam pasangan remaja yang tengah mabuk pacaran…
Melangkah di bingkai pintunya….
susunan lemari..meja dan kursinya…nyaris tak ada perubahan…..
buku-buku berbau keMinang-an..yang tersusun di kotak kaca dalam panjangan….
sepertinya pula tak banyak penambahan…..itu ke itu saja….
Hanya foto-foto usang yang sepertinya dicetak tukar…..mungkin pula karena warnanya yg sudah pudar…
Bukankah Rumah Gadang Nan Sabana Rancak ini adalah Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau…?
Sudah 20 tahun dia berdiri….
Disini…betumpuk data dan informasi tersedia untuk para pemburu cerita dan berita…
Disini…bergudang ilmu terlipat dalam buku yang bisa dikunjungi para murid dan guru-guru..
Disini…berjuta cerita masa lalu rasanya cukup untuk membuat wisatawan berdecak kagum akan ranah minangku….
Tapi….
Kenapa Rumah Gadang ini seperti terlengahkan…..?
Kenapa Rumah Gadang inisepertinya hanya pajangan…..?
Orang-orang yang singgahpun sepertinya hanya tersebab ada waktu sedikti terluang…
dan bukan atas kesengajaan….?
Kurang bumbu apa..sampai orang-orang sepertinya tak beselera untuk datang..?
Sungguh aku tak tahu, pada siapa pertanyaan ini harus kuarahkan…
Kalau belasan tahun Rumah Gadang ini dikelola oleh yayasan…
dan konon… kini ke Pemda berpindah tangan….
Tentulah besar harapan..ada pembenahan….
Atau, jangan-jangan, masa silam yang suram seperti akan berkelanjutan….?
Dan Rumah Gadang ini pun tenggelam dalam nasib yang memilukan; hidup segan matipun enggan…?
Mudah2an tak kejadian…
PEMDA pastilah sudah MEMIKIRKAN….;KECUALI BAGI MEREKA YANG HANYA GILA MAKAN GAJIAN…dan TAK MAU BANYAK MEMUTAR PIKIRAN..….!
- Ifyani Novita Salah satu tempat favorit dulu kalau mau hunting, atau sekedar menghilangkan suntuk..Saya suka membaca buku2 di sana atau memandangi foto2 urang jaman saisuak....terakhir datang ke sana sekitar tahun 94....kenangan oh kenangan...
11 Januari 2010 jam 18:22 - Darwisah Isah Indah2 ya da...tp sayang tmpt ini blm prnh Aq kunjungi.....mdh2an aq taun bsk Aq bsa ksna hehehe.....
11 Januari 2010 jam 18:32 · - Udho Hendra ya... kenangan yg indah... mmmh....kuingin juga ke sana lagi...
11 Januari 2010 jam 18:33 · - Putra Datuak Sinaro Bak A Juo lai Pk Banyak Nan Mudo2 Kini Gayanyo Ka Barat2an Jankan Rumah Gadang Masjid Sajo................ Ntahlah Kadisabuik Pk Mbo Sbagai Warga PITABUNGA Lai Sadiah Maliek Nagari Kito Pk................ Hanyo ALLAH Nan Tau................
11 Januari 2010 jam 18:42 - Suhendri Chaniago ...tak lapuk dek hujan, tak lakang dek paneh dalam UJIAN.
11 Januari 2010 jam 18: - Tiza Olin Evalina Kiro-kiro ado agenda sekolah untuk kunjungan ke museum bantuak ka tampaik iko ndak yo?...
11 Januari 2010 jam 18:55 ·
Meymey Aikoo-Sibeybi Little AngLe mw lagi dunk kesana.... jadi keinget wkt zaman skull dulu... belajar bersama temen2 dan guru sambil membahas kebudayaan ranah minang nan elok permai...
11 Januari 2010 jam 19:07
Zulmanery Manir the big house...kalau di Jepang terawat baik rumah adatnga dan tambah cantik mengkilat kayu2nya karena dilindungi dengan bahan pengawet kayu....apa tidak ada tenaga untuk memelihara rumah gadang seperti di Jepang...??? untuk menarik wisatawan asung...??
11 Januari 2010 jam 19:32 ·
Yan Tobo Zulfahendri tarimo kasih sanak,..ambo ambiak foto2 koh yo,..dan dibagikan ka kawan2 nan lain,.salam
11 Januari 2010 jam 19:58
Ilham Habib Saidi rindu kampung halaman bukitbarisan nan hijau, tidak seperti disini kemana mata mendang bukit pasir.. sesekali binatang padang pasir melintas dr kejauhan bak binatang purbakala dia lah siOnta...salam dr Abu Dhabi..
11 Januari 2010 jam 20:16 ·
Selayang Pandang tak lapuak dek hujan...tak lekang dek panas....monumen budayanyo awet...ayo bangkit....jgn tinggalkan budayanya nan unik ko...siapa lagi klu bukan kita !!!
11 Januari 2010 jam 20:31 ·
Zulfirman Maruhun Batuah Jagoan taruih lah...kok lai ka tasintak juo...kito sadonyo...
Saluuut, tarimo kasih...
11 Januari 2010 jam 21:24 ·
Nh PutRi Cullen Belom pernah ke sana.
Semoga ke depannya dapat perhatian pemerintah..
11 Januari 2010 jam 21:31 ·
Denny Boy Sajo Ambo acuang kan jempol untuak hasia potonyo, tapi sadiah jo komentar poto, baa kok mantun?
11 Januari 2010 jam 21:41 ·
Wandi Syamsir Mantap pak..... nan coiko nan lah ndak ado....agiah taruih pak....munkin saketek ide pak......tentang surau kito.....
11 Januari 2010 jam 21:47 ·
Salman Muhammad taranyuak hati mambaco note ko bang..
tasantuah hati ketek untuak segera bangkit dan ingin melestarikan dan memajukan adat budaya minang..
11 Januari 2010 jam 23:33 ·
Iip Gharoe subhanallah...
rannnncak bana!!
seperti biaso pak,
izinkan ambo share...!
11 Januari 2010 jam 23:41 ·
Rasdinal Ibrahim Begitulah umumnya nasib musium2 kita, sbg bgs kita belum menghargai hsl peninggalan budaya, adat, bahasa, sejarah, dan karya pendahulu2 kita..., kalau gak dimulai skrng membenahinya, bukan mustahil generasi yad asing thdp budaya Minang. Tks add. Erison tlh mengangkat hal ini..Wass.
12 Januari 2010 jam 7:17 ·
Acha Gonel hmm..mski ak bkn org minang tp ak cnta budaya mga2 ad rezeki ak bs hdr ksna
12 Januari 2010 jam 10:36 ·
Rini Darman Ndee.. rancak bana didalmnyo yo Pak Son... Paralu kasinan mah... Tengkyu..
12 Januari 2010 jam 10:58 ·
Nursal Alland
ya itu lah kenyataan pahit yang harus ditelan....orang minang sekarang lebih suka memakai baju orang lain....pada hal baju nya cukup bagus dan indah....lebih bangga dengan budaya lain pada hal budaya nya cukup indah dan tinggi....sudah ti...ba masa nya kembali bagi para pemimpin negri ini untuk maurak langkah babaliak suruiak kabalakang....bak kato mak angku sutan rajo angek...urang nan bijaksano maminteh sabalun hanyuiak...mancari sabalun ilang....jadi sabalum punah budayo dan rumah gadang ko....lah tibo dek kito untuak melestarikan nya kembali....di imbau para insyinyur anak nagari untuak mendesain rumah gadang ko sasuai jo perkembangan zaman....dan di buek perda mewajibkan setiap orang yang ingin membangun rumah wajib ber cirikan rumah gadang......Lihat Selengkapnya
12 Januari 2010 jam 11:49 ·
Nike SUhe alhadulillahnya masih terawat rumah adat n semua pendukungnya. semoga pihak pengelola tidak lupa mengasuransikan aset2 budaya minang kita ini.
12 Januari 2010 jam 12:00 ·
Jefri Marsal
Tulisan yang bagus untuk para pengelola pariwisata. Seiring dengan berobahnya cara orang berwisata, kitapun sebagai pewaris alam dan budaya minangkabau, perlu mempermoderen cara promosi dan mengelola perpariwisataan. Para calon pelancong se...karang banyak pilihan, tempat yang jauh tak masalah karena banyak penerbangan murah..pasar pariwisata harus direbut dari awal, dan objek wisata jangan hanya andalkan alam dan budaya saja..mereka wisatawan pingin lebih..pingin interaktif dengan objek yang mereka kunjungi..Lihat Selengkapnya
12 Januari 2010 jam 12:08 ·
Myaw Balang
sekarang kita bertanya bagaimana itu bisa terjadi...?
jika kita lihat rumah gadang itu sendiri rapi..tertata dengan halaman yang indah. begitu juga perabotan dan pelaminan juga tertata menarik. tak ada keganjilan yang membuat pengunjung perg...i menjauh seperti sampah yg berserakan atau kerusakan dan kumuh disana sini seperti tempat wisata lain di sumbar. namun apa daya ketertarikan kaum muda dan anak kemenakan lah yang patut di pertanyakan.. sejauh mana minat mereka terhadap kebudayaan dan sejarah mereka sendiri..
batua tu kato uda nursal, "maminteh sabalun hanyuik" bukan mambangkik batang tarandam lagi...tapi mambangkik sabalum tarandam!Lihat Selengkapnya
12 Januari 2010 jam 12:44 ·
Cemrawan Fersy begitulah negeri ini tidak menghargai peninggalan masa lampau... kenapa PEMIMPIN DI RANAH MINANG tidak ada yang peduli?
12 Januari 2010 jam 13:42 ·
Nursal Alland
sudah seharus nya kita kembali ke zaman silam zaman kegemilangan kerajaan pagaruyung...dan sudah seharus nya kita kembali mengaktifkan Lembaga kerapatan adat alam minangkabau...agar niniak mamak bisa di hormati kembali...oleh para anak mud...a kita...dan dilaksanakan hukum berdasarkan adaik basandi syarak syarak basandi kitabullah......kalau indak tunggu lah saat kehancuran...puing-puing rumah gadang...adat...dan agama
ingat setiap kemajuan yang datang...manusia akan bertambah mundur selangkah....renung2kan lahLihat Selengkapnya
12 Januari 2010 jam 15:28 ·
Ade Mar begitulah generasi sekarang lebih bangganya iya menggunakan adat luar ketimbang daerahnya sendiri padahal kebudayaan kita itu bagus sekali....., dikarnakan org tua sekarang kurang memperkenalkan pada generasi sekarang.......
12 Januari 2010 jam 19:20 ·
Aya Thie uda... tag kan ciek ka ambo dih...
aa.. Tarimo ksih sblunnyo ^^
12 Januari 2010 jam 22:04 ·
Yetti Syahrial saya berdoa semoga ALLAH menghadirkan oranglebih banyak seperti Erison yg sangat peduli akan ranah minang Amien ....trm ksh dek
14 Januari 2010 jam 6:21 ·
Nurfirman Ephie
Perlu pendidikan dan pengajaran sejak usia dini s.d. pendidikan tinggi di Sumatera Barat mengenai adat dan kebuadaan, baik sebagai mata ajar formal seperti Muatan Lokal maupun informal berupa ekstra kurikuler dan metode pelatihan seminar ba...gi generasi muda. Jangan hanya menyalahkan generasi sekarang yang bangga terhadap budaya luar.
Pepatah mengajarkan kepada kita :
"kalau tak ada berada, takkan tempua bersarang rendah".
Jadi apa yang terjadi pada generasi sekarang adalah kelengahan orang tua dan kita yang sekarang sudah mulai tua terhadap pendidikan dan pengajaran anak-anak kita.
Mudah-mudahan catatan Erisaon dan teman-teman yang lain dapat menggugah para orang tua dan pejabat di Sumatera Barat akan pentingnya pendidikan daan pengajaran ini.
Slogan saja tidak cukup.
Kita juga berharap, para pejabat di Sumatera Barat ikut nimbrung di FB ini untuk menjaring informasi dan aspirasi i warganya, baik yang berdomisili di Sumatera Barat maupun yang diperantauan. Seperti halnya Bupati Padang Pariaman (semoga nama Bupati Padang Pariaman di FB tsb. benar Bupati, bukan ajudan atau lainnya).Lihat Selengkapnya
14 Januari 2010 jam 8:25 ·
Adeks Rossyie Mukri Makasih pak Erisson J Kambari. Salam kreatif selalu.......
14 Januari 2010 jam 16:10 ·
Desrizal Misbah Makasih Pak Son. semoga menjadi palacuik utk ambo dan yg mabaco lainnyo.
15 Januari 2010 jam 9:47 ·
Andi Ardi Akmal Amnur
RUMAH GADANG dam perspektif orang minang bukan hanya sebagai tempat tinggal, sebagai layaknya "rumah" dalam perspektif modern. Rumah Gadang melambangkan komunitas, dan sebagai pusat pertumbuhan semua aspek komunitas tersebut, mulai aspek e...konomi, aspek buaya, sosial dan bahkan menelesaikan persengketaan. Disisnilah kekuatan komunitas Minang. Dekulturisasi Minang, sama dengan upaya perlemahan kekuatan komunitas Minang tersebut, karena dapat dianggap sebagai pesaing dari prinsip (filosofi) yang oleh orang (pemikiran) modern sebagai filosofi demokrasi dan pemersatu. Runtuhnya simbol-simbol budaya tersebut ( hilangnya Rurau, diganti dgn MTA, Lapau dgn Cafe, Pakan dgn Mall, dll) pertanda runtuhnya sendi-sendi sosial yang sudah terbangun dalam budaya Minang. Mari kita renungkan... SalamLihat Selengkapnya
22 Januari 2010 jam 19:09 ·
Selfi Septiani bagus......fotonya....semoga tetap lestari dan sesuai dengan peruntukannya..........tri ms.....
24 Januari 2010 jam 18:20 ·
Ken Irawaty Hasil pengambilan dengan camera murahan....... tapi tidak murah........!Hasil nya pun,tidak murahan dan ini karya orang yg murah hati.......selalu ingin berbagi......trim's !!
19 Februari 2010 jam 23:30 ·
Harma Usman Rumah nan indah sebagai simbol budaya kita ..smoga tak kan lapuk oleh waktu !!
20 Februari 2010 jam 11:20 melalui Facebook Seluler ·
Oka Valezquez urang kini pandainyo ma abiahan se.... tdk ada lagi saling gotong royong yg pernah dia ajrkan waktu sd dulu.. bnr g bg?
27 Februari 2010 jam 21:44 ·
Upay Bieber ondeh......mandeh.......Rancak bana rumah gadang warisan nenek
moyang kito........
19 Juli 2010 jam 11:07 ·
Yusri Zal
Son.....benar.....Rumah Gadang sa'at ini hanyalah PAJANGAN.... sepertinya Rumah Gadang yang ada ini hanyalah untuk membawa kita pada kenangan masa lampau, Keberadaan Rumah Gadang sa'at ini sepertinya telah mengisyaratkan pada kita semua bah...wa kita sudah sulit untuk sepaham lagi, kita sudah terkesan bercerai berai, kita sudah kehilangan jati diri, kita hanya asyik berbangga diri dengan simbol2 ke Minangkabauan sementara didalamnya sudah terkoyak-koyak dan terkotak-kotak, lihatlah kebanyakan Rumah gadang sa'at ini yang sudah LAPUAK, tak terurus dan tak terjamah oleh tangan orang2 yang terlahir di Rumah Gadang itu sendiri padahal dia telah kaya raya, kalaupun ada yang membangun Rumah Gadang dengan penuh kemewahan tapi masih saja terlihat kusam, sebagai bukti rasa cinta dan peduli pada negri telah tergerus oleh kemajuan zaman yang tak pasti........... disini kita menjadi Galau dan menjadi Risau Minangkabau. Lihat Selengkapnya
19 Juli 2010 jam 11:29 ·
Onelion Guci Ajii..b,photo nya bgus2 da,jdi pngen pulkam dan k sana mau motret hunting bareng da edison
19 Juli 2010 jam 12:22 melalui Facebook Seluler ·
Anzikriadi Abdul Munir Tanggung Jawab Industri Wisata Sumbar untuk memasukkan salah satu Agendanya untuk membawa Grup/Rombongan ke Rumah Gadang ini. Dari sini cukup banyak Info Minangkabau yang bisa didapat...
Jangan berkesimpulan..."ngapaiin ramaikan Padang Panjang..."
E.JK>> Ambo alah 17 tahun ndak ka Rumah ko....
19 Juli 2010 jam 12:27 ·
Randy Bachtiar taibo ati den mandangakan...bisuak jikok ambo punyo razaki ambo buekan Rumah Gadang sbgai tampek tingga di tanah rantau bengkalis ko..
19 Juli 2010 jam 12:34 melalui Facebook Seluler ·
Dirson Nukman
Marilah kita bersama sama mengambil hikmah-nya dari foto2 ini, setelah 20 thn berdiri dan beberapa kali di hoyak oleh gempa, ternyata masih tetap berdiri kokoh, apakah kita sebagai orang minang tidak peduli dari niat baik mamak2 kita yang telah berusaha membangun-nya dahulu....ini ada sekelumit cerita maksud dan tujuan dari pembangunan-nya dahulu...
http://rainytown1790.wordpress.com/2010/01/24/pdikm- nan-eksotis/
19 Juli 2010 jam 15:50 ·
Quray Natureadventureculture @dirson,, rumah gadang itu, seperi juga istana pagaruyuang,, tiang tiang nya palsu,, terbuat dari beton,, mungkin itu juga salah satu yang menbuat rumah itu kurang menarik,,, ndak banyak yang bisa di pelajari dan dilihat...mungkin ini yang harus menjadi perhatian,,, architecture traditional minang kabau,, ndak banyak lagi yang tau dan mengerti
19 Juli 2010 jam 18:49 ·
Anzikriadi Abdul Munir Nyiak Quuray>> Kalau baitu iyo tatipu awak go mah....
Namun baitu, diluar dari tipuan itu...dokumen2 yang ado di dalam Rumah Gadang tu tentu bukan dokumen tipuan...???
19 Juli 2010 jam 18:54 ·
Quray Natureadventureculture ndak tau wak doh,, kecek urang pedang tu kan iyo bengkok
19 Juli 2010 jam 18:55 ·
Randy Bachtiar mungkin saja mereka(dinas terkait pembngunan rmh gdg tsb) tidak percy bhw kekokohan rumah gadang yg cuma berpasak makany dikasih beton.
tidak ada hubunganny dg padang bengkok.alangkah baikny kt berpikiran positif saja...
19 Juli 2010 jam 19:06 melalui Facebook Seluler ·
Quray Natureadventureculture berpikiran baik akan menjadi baik, mengabarkan keburukan adalah koreksi untuk kebaikan
19 Juli 2010 jam 19:32 ·
Rajo Alam tanggung jawab awak sadonyio da,selagi kito masih mangaku urang minangkabau da
19 Juli 2010 jam 20:45 ·
Zulfirman Maruhun Batuah Injan langang mambuek lupo, injan sunyi manjadi tingga...rancaklah samo dipaliharo,ramilah kito mambasakannyo...Budaya Minang tatap dicinto,bagi kito rang awak nangko...
19 Juli 2010 jam 21:12 ·
Randy Bachtiar @nyiak quray : kalau mantun katuju ambo tu nyiak.hehehe
@julito : kalau mantun samo ibarat no jo ''kandang ayam bapaga timbago'',karajo yg sio2 makasuik nyo...
@rajo alam : batua..dimulai dri pribadi awak..
19 Juli 2010 jam 21:24 melalui Facebook Seluler ·
Jean Indo Julito ado ndak arsitek awak nan mambuek perumnas, rumah untuk satu keluarga tapi disain rumah gadang?
19 Juli 2010 jam 23:46 ·
Kubang Darek Bisa saja...di disain saja model Lumbung Padi besaran sedikit pake veranda....
20 Juli 2010 jam 20:22 ·
Quray Natureadventureculture @ Jean Indo,,,, bisa liat karya saya di album sianok eco resort di fb ini
21 Juli 2010 jam 17:56 · · 1 orangMemuat...
Ummi Afif Binti Mangkuto
Kurang Informasi. Ambopun sampai kini alun panah pai kasitulai.Rumah Gadang warisan gaek dikampuangpun lah tingga.Indak ado nan mamaliaro.Lamo2 iyo runtuah lai. Padohal rumah rancak bana.Dindiang,lantai jo loteang rumah dari kayu nan masih... eok sampai kini.Cuma atok lah mulo tirih.Rumah gadang pihak dari bapak baukia didalamnyo.Sabana gadang bisa main sepak bola di dlm rumahtu.Kini iyo lah kosoang.Sadiah hati indak ado nan manjago.Sabab anak cucubapak lah mambuek rumah batu kasadonyo.Isi rmh banyak marantau.Lihat Selengkapnya
23 Juli 2010 jam 15:26 ·
Leave a respond
Posting Komentar